Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/09/15 |
|
Minggu, 15 September 2019 (Minggu ke-14 sesudah Pentakosta)
|
|
Ungkapan "manis di bibir" digunakan untuk menunjuk pada kata atau tindakan baik yang dilakukan hanya di permukaan. Kata-kata atau tindakan baik itu tidak dilakukan dengan tulus, tetapi hanya demi kepentingan sesaat, misalnya agar dipuji, mendapatkan posisi penting, atau sekadar sungkan terhadap seseorang yang berkedudukan sosial lebih tinggi. Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Galatia mengenai kondisinya saat memberitakan Injil di Galatia. Ia mengingat bahwa mereka menerimanya dengan penuh sukacita, sekalipun kondisinya lemah dan penyakitan (13). Namun, Rasul Paulus menyayangkan jika kebaikan itu hanya ditunjukkan saat ia berada di tengah-tengah jemaat. Berbuat baik itu suatu keharusan. Namun, akan menjadi lebih bagus lagi ketika perbuatan baik itu dilakukan setiap saat. Tulisan Rasul Paulus ini mengingatkan bahwa kebaikan merupakan suatu hal yang harus dilakukan senantiasa. Kebaikan bukan sesuatu yang dilakukan sesaat untuk mendapatkan pujian. Kebaikan juga bukan dilakukan sebagai wujud rasa sungkan kepada seseorang. Kebaikan adalah tindakan yang murni dan tanpa pamrih. Kebaikan adalah buah dari kesediaan menyambut orang lain seperti menyambut Kristus sendiri (14). Pada masa kini, kebaikan sering digunakan sebagai alat untuk mencapai kekuasaan. Itulah sebabnya mengapa orang yang bermain di teras politik praktis senang melakukan politik uang, menyuap, dan membeli suara. Tak jarang pula kebaikan dilakukan untuk menutupi kesalahan. Misalnya, perusahaan yang bantuan sosialnya tinggi, malah justru yang paling merusak lingkungan. Dalam internal keluarga, bisa saja kebaikan dilakukan sekadar sebagai syarat kesopanan dan basa-basi belaka. Kiranya sebagai orang percaya kita dijauhkan dari "manis di bibir". Kiranya kebaikan itu sungguh-sungguh kita lakukan dengan ketulusan, seperti menyambut Kristus sendiri. Doa: Tuhan, tolonglah kami agar senantiasa melakukan kebaikan dengan tulus sehingga nama-Mu dimuliakan. [THIE]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |