Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/09/16 |
|
Rabu, 16 September 2015
|
|
Judul: Ibadah untuk Diriku? Dalam teks ini, ada orang-orang yang disebut sebagai hasil percampuran dari orang-orang Israel yang tidak ikut dalam pembuangan dengan orang-orang dari pelbagai negeri asing yang diangkut oleh raja Asyur (24). Masing-masing berbuat sesuai adat leluhurnya, (LAI) yang dalam bahasa Ibrani disebut mishpat (=peraturan, hukum, penahbisan atau kebiasaan). Orang-orang dari Babel, Kuta, Awa, Hamat dan Sefarwaim beribadah kepada allahnya masing-masing. Setelah adanya serangan dari singa-singa, orang-orang ini kemudian juga menyembah TUHAN Allah Israel (25-26). Hal ini mereka teruskan bahkan setelah kedatangan imam yang mengajarkan mereka hukum berbakti kepada TUHAN (27-34). Ibadahnya tergantung pada kebutuhan atau keuntungan yang akan mereka peroleh. Orang-orang yang tinggal di Samaria sampai akhir teks ini dikatakan terus berbakti kepada TUHAN dan patung-patung mereka (41). Dalam Dasa Titah diingatkan, "jangan ada allah lain atau patung yang menggantikan atau menduakan Dia" (Kel. 20:3-5). Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah tidak selayaknya beribadah atau berbakti kepada Allah, tetapi juga kepada yang lainnya. Ibadah kepada TUHAN Allahpun harus didasari pengenalan yang benar akan TUHAN dan perjanjian-Nya (34b-40), bukan hanya atas dasar ketakutan atau kebutuhan manusia. TUHAN ingin diri-Nya menjadi fokus ibadah umat-Nya. Mungkin kita tidak beribadah kepada patung atau dewa-dewa. Tetapi bisa jadi kita beribadah kepada TUHAN karena takut, cari aman, atau kebutuhan untuk diberkati. Sikap hidup seperti itu bukan ibadah yang TUHAN inginkan. Sudahkah kita beribadah kepada TUHAN dengan benar? [TT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |