Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/09/16 |
|
Senin, 16 September 2019 (Minggu ke-14 sesudah Pentakosta)
|
|
Hidup berdasarkan keinginan sendiri hasilnya akan berbeda dibandingkan mendasarkan hidup pada kehendak Tuhan. Kehendak sendiri biasanya mementingkan hasrat sesaat dan kepentingan pribadi. Sebaliknya, kehendak Tuhan memandu kita pada hal untuk memuliakan nama-Nya. Rasul Paulus menggunakan kisah Hagar dan Sara sebagai perumpamaan. Anak dari Hagar diperoleh dalam kedagingan karena keinginan manusia untuk memiliki keturunan. Sementara anak dari Sara didapatkan semata-mata karena janji, karena semula Sara mandul (23). Dengan perumpamaan itu, Rasul Paulus membandingkan antara orang-orang yang memperhambakan diri di bawah hukum dengan orang yang merdeka karena iman kepada Tuhan. Rasul Paulus mengingatkan bahwa orang percaya adalah anak-anak perjanjian, bukan lagi anak-anak kedagingan. Karena itu, orang-orang percaya tidak sepantasnya bertindak seperti seorang hamba yang tidak merdeka. Kehidupan orang Kristen seharusnya dijalani seperti halnya anak karena janji. Kita hadir di dunia ini bukan karena keinginan manusia atau kedagingan, melainkan kehendak Tuhan. Karena itu, kehidupan orang Kristen pun harus mencerminkan kehendak Tuhan, bukan malah membelenggu diri pada berbagai perhambaan, seperti tunduk pada aturan yang kaku, menghamba pada uang, takut pada kekuasaan, atau hal lain. Orang Kristen harus siap hidup merdeka seturut kehendak Tuhan sehingga bisa seperti Ishak yang menjadi alat Tuhan untuk memberkati banyak orang. Segala sesuatu yang dilakukan dan segala pengalaman yang dijumpai harus kita hayati sebagai cara Tuhan menunjukkan karya-Nya dalam dunia. Sebagai anak-anak yang lahir karena janji, marilah kita hidup sebagai orang-orang merdeka yang tidak dikuasai oleh berbagai nafsu duniawi! Doa: Tuhan, tolonglah kami agar menyadari predikat sebagai anak-anak perjanjian, sehingga bisa menghidupinya dalam kehendak-Mu. [THIE]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |