Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/09/16 |
|
Rabu, 16 September 2020 (Minggu ke-15 sesudah Pentakosta)
|
|
Air susu dibalas dengan air tuba". Peribahasa ini berarti kebaikan dibalas dengan kejahatan. Tentu kita tidak suka diperlakukan demikian oleh orang lain yang sudah kita tolong. Sekalipun kita tidak mengharapkan imbalan, tetapi kita juga tidak ingin mendapat kejahatan sebagai balasan. Namun, sadarkah kita bahwa sering kali hal inilah yang kita lakukan kepada Allah? Dalam mazmur ini kita melihat bahwa pemazmur sedang menaikkan pujian kepada Allah karena kasih setia-Nya yang besar. Dalam pujiannya, pemazmur menceritakan tentang pengalaman bangsa Israel ditolong Tuhan. Meskipun pada waktu itu umat Tuhan memberontak, Tuhan tetap mengasihi dan menyelamatkan umat-Nya dari musuh-musuh mereka (6-11). Sekalipun berkali-kali mereka berpaling dari Tuhan, Ia tetap menyelamatkan, bahkan memelihara kehidupan mereka. Namun, kebaikan Allah dibalas dengan ketidaksetiaan umat-Nya, bagaikan air susu dibalas dengan air tuba. Mengapa Ia tetap mengasihi dan menyelamatkan umat-Nya? Karena Ia adalah Allah yang setia dan penuh kasih. Kasih setia-Nya begitu besar melebihi langit. Kasih dan kesetiaan-Nya tidak terpengaruh oleh perbuatan manusia. Allah berbuat seperti itu karena didorong oleh kebaikan dan kemurahan hati-Nya, bukan didasarkan pada perbuatan baik umat-Nya. Hanya karena kasih dan kesetiaan-Nya, umat diselamatkan. Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena kita bisa mengenal dan percaya kepada-Nya. Kasih setia-Nya besar dan anugerah-Nya menyelamatkan kita. Sekarang ini kita ada sebagaimana kita ada bukan karena kebaikan kita. Keselamatan dan pemeliharaan Tuhan atas kita semata-mata karena anugerah-Nya atas kita karena kebaikan-Nya. Lalu, respons apa yang bisa kita berikan atas anugerah-Nya itu? Pertama, selalu bersyukur seperti pemazmur. Kedua, tetap setia kepada-Nya karena Ia telah terlebih dulu membuktikan kasih setia-Nya kepada kita. Ketiga, senantiasa melakukan firman Tuhan yang merupakan kehendak-Nya atas hidup kita. [STG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |