Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/09/16 |
|
Sabtu, 16 September 2023 (Minggu ke-15 sesudah Pentakosta)
|
|
Janji adalah utang! Oleh karena enggan berutang, seorang yang berintegritas berupaya menepati janjinya. Perikop ini secara panjang lebar memberikan gambaran tentang Raja Zedekia yang memandang rendah sumpah dan mengingkari janjinya (15-19). Kata "mengingkari perjanjian" ditulis sebanyak tiga kali, sedangkan kata yang bermakna sama, yaitu "memandang ringan sumpah", ditulis sebanyak dua kali. Dikisahkan bahwa Zedekia tidak setia dan memberontak. Dia mencari pertolongan dari Mesir (15). Akan tetapi, Allah telah memastikan bahwa Zedekia akan mati di Babel dan raja Mesir tidak akan datang membantunya (17). Zedekia tidak hanya memandang ringan kepada sumpah dan mengingkari perjanjian, ia bahkan berani melanggar semua sumpah dan perjanjian yang ia suguhkan dengan berjabat tangan (18). Kesetiaan adalah tema penting dalam Kitab Yehezkiel. Melalui pembacaan Kitab Yehezkiel, tampak teologi kesetiaan Allah yang memegang janji-Nya sudah berkembang. Yehezkiel menyatakan bahwa Allah yang tidak pernah mengingkari janji-Nya itu, berkenan beperkara kembali dengan umat yang setia (20). Dalam Perjanjian Baru, perihal mengingkari perjanjian dapat kita baca dalam kisah Ananias dan Safira (lih. Kis. 5:1-11). Mereka telah berjanji mempersembahkan hasil penjualan tanahnya, namun mereka mengingkari janji yang dibuatnya sendiri. Allah menghukum mereka pada saat itu juga. Padahal jika saja mereka tidak berjanji, maka mereka tidak mungkin dihukum oleh Allah. Dengan kata lain, mereka bukan dihukum karena pemberiannya yang sedikit, tetapi mereka dihukum karena menganggap rendah suatu perjanjian dengan Allah. Berkait dengan janji, ada dua hal yang harus kita lakukan. Pertama, kita harus bersyukur karena mempunyai Allah yang tidak pernah ingkar janji. Jadi, kita meyakini penuh penggenapan janji Allah. Kedua, Allah setia terhadap janji yang diucapkan-Nya. Jadi, kita juga harus memegang janji yang telah kita buat, baik kepada Allah maupun sesama kita. [YGM] Baca Gali Alkitab 3 Burung rajawali yang besar melambangkan Raja Nebukadnezar, yang memiliki kekuasaan yang besar sebab ada begitu banyak bangsa yang berada di bawah kekuasaannya. Pohon aras Libanon merupakan penggambaran keturunan Raja Daud. Dalam hal ini, penggambaran keturunan Daud yang dimaksudkan adalah Raja Yoyakhin. Raja Yoyakhin akan dibawa oleh burung rajawali (Nebukadnezar) ke suatu daerah untuk dibuang. Ia dibuang sebab ia telah memberontak kepada Allah. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |