Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/09/17 |
|
Sabtu, 17 September 2011
|
|
Judul: Nikmatilah pernikahanmu Pertahanan terbaik terhadap rayuan perempuan jalang adalah relasi indah dengan istri yang dikasihi. Kepuasan seorang suami harus didapatkan hanya dari isteri sendiri dan bukan dari tempat lain (15-17). Seorang suami seharusnya hanya terbuai oleh istri yang dicintainya (18-19). Dengan sengaja bahasa yang dipakai bersifat erotis karena memang mau menekankan bahwa kasih yang bersifat eros merupakan sesuatu yang indah untuk dinikmati dalam pernikahan. Bandingkan dengan bibir perempuan jalang yang meneteskan madu, tetapi kemudian pahit seperti empedu, juga langit-langit yang licin seperti minyak menjadi pedang yang mematikan (3-4). Di ayat 20 kita melihat argumentasi penulis amsal: ketika engkau dapat menikmati kasih eros dengan istri yang mengasihimu (18-19), tidak seperti perempuan jalang yang akan menyesatkanmu (6), mengapa engkau mau berahi akan perempuan jalang? Namun alasan mendasar mengapa orang harus setia dalam pernikahan, yaitu karena "segala jalan orang terbuka di depan mata Tuhan" (21). Tuhan mengawasi gerak gerik manusia, dan karenanya ada hukuman bagi orang fasik (22-23) yang akan membawa kepada kematian, bukan hanya kemungkinan belaka, tetapi merupakan suatu kepastian. Tuhan telah menciptakan pernikahan supaya manusia dapat menikmati kehidupan seksual yang indah dan berkenan kepada Tuhan. Jangan mencari kepuasan yang mematikan karena pasti kita akan menyesal. Dan ingatlah, Tuhan mengawasi kita! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |