Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/09/17 |
|
Kamis, 17 September 2020 (Minggu ke-15 sesudah Pentakosta)
|
|
Lupa itu lumrah. Namun, sering lupa, apalagi terhadap hal-hal yang penting, sangat membahayakan kita. Lupa pada hal-hal penting dapat menghambat pekerjaan, pendidikan, pelayanan, bahkan relasi kita. Melupakan kebaikan Tuhan itu berbahaya bagi pertumbuhan rohani kita. Melupakan pertolongan dan karya-Nya dalam hidup kita akan membuat kita mudah bersungut-sungut ketika menghadapi kesulitan. Hal ini terjadi dalam kehidupan orang Israel. Ketika mereka melupakan kebaikan Tuhan dalam hidup mereka, di saat itulah mereka mulai memberontak kepada Tuhan (13-14). Bagaimana cara Tuhan mengingatkan umat-Nya dari kelupaan? Hukuman adalah satu-satunya cara untuk membuat mereka berbalik kepada Tuhan (15, 26). Namun, jangan kita berprasangka bahwa Tuhan sedang menebar teror di tengah umat-Nya. Di satu sisi, hukuman Tuhan selalu dilandasi oleh kasih-Nya yang tidak menginginkan umat-Nya makin terjebak dan terperosok lebih jauh ke dalam perbuatan dosa. Di sisi lain, hukuman selalu memiliki aspek didikan. Tuhan mendidik umat-Nya karena status mereka sebagai bangsa pilihan. Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah mulai melupakan kebaikan Tuhan karena masalah yang mengimpit? Apakah kita mulai bersungut-sungut karena doa yang belum atau tidak dijawab? Apakah kita mulai ragu kepada Tuhan karena kesulitan hidup yang tak kunjung usai? Bagaimanapun juga, ingatlah kebaikan-Nya dan jangan melupakan pertolongan Tuhan yang pernah dinyatakan-Nya dalam hidup kita. Ia adalah Allah yang tidak berubah. Kebaikan dan anugerah-Nya tetap sama dan selalu nyata dari dulu, sekarang, sampai selamanya. Jika dulu Ia menolong kita tepat pada waktu-Nya, saat ini Ia juga sanggup menolong dan memberikan yang terbaik kepada kita. Jangan lupakan kebaikan-Nya karena itulah yang akan menguatkan dan meneguhkan iman kita saat menghadapi kesulitan. Mari kita makin mendekat kepada-Nya dan selalu ingat kebaikan-Nya. [STG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |