Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/09/18 |
|
Senin, 18 September 2006
|
|
Judul: Pembaruan perjanjian Momen penting dalam kehidupan seseorang biasanya mencakup saat ulang tahun, pernikahan, pembaptisan, dll. Di kalangan orang Kristen jarang yang mencatat hari pertobatan atau saat pembaruan hidup ulang. Memang tidak pada semua orang data rinci pengalaman itu ada, tetapi kenangan umum bahwa pernah terjadi hal-hal penting dalam kehidupan rohani kita penting untuk kita simpan sepanjang hidup. Meski beda dari Perjanjian Sinai yang Allah adakan dengan nenek moyang mereka pada ratusan tahun yang lampau, umat pascapembuangan menyatakan tekad untuk setia beribadah kepada Tuhan saja dan menaati Taurat Tuhan dengan sepenuh hati. Tekad yang sama pernah diungkapkan dalam berbagai momen penting Israel (Ul. ps. 29-30; Yos. ps. 24). Tekad taat itu mereka wujudkan dengan melepaskan diri dari ikatan dengan orang asing, yang tidak sesuai dengan Taurat (Neh. 10:28-30), menguduskan hari Sabat dengan tidak berjualan, dan dengan mengasihi orang-orang miskin (31), serta mendukung pelayanan ibadah yang dilakukan orang Lewi dan kaum imam melalui persembahan-persembahan yang telah diatur Taurat (32-39). Kesan kita mungkin sepertinya umat Israel berinisiatif memperbarui perjanjian yang dulu mereka berulang kali langgar. Sebenarnya, mereka merespons anugerah dan kasih setia Allah yang tak pernah berubah. Kasih Allah tidak pernah ditarik kembali. Ia selalu setia dengan perjanjian-Nya. Itulah dasar keberanian umat menyatakan kembali janji setia mereka. Momen seperti ini pasti tidak mudah dilupakan dan seharusnya menjadi peringatan buat kita agar juga menjadikan, misalnya, saat menerima roti dan anggur Perjamuan Kudus, sebagai momen komitmen dan dedikasi kita kepada Tuhan. Usulan: Jadikan momen ulang tahun, ulang tahun pernikahan, atau momen penting lain, saat untuk meneguhkan ulang kesetiaan dan ketaatan kita kepada Tuhan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |