Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/09/18 |
|
Kamis, 18 September 2014
|
|
Judul: Ketidaksetiaan berujung pada murka Allah Dalam nas ini, kita melihat betapa gelapnya hati bangsa Israel. Berulang-ulang bangsa Israel menyakiti Allah dengan cara menyembah berhala. Berulang kali juga Allah memberikan kesempatan kepada bangsa Israel untuk bertobat (15-17). Namun bangsa Israel bukan saja meremehkan peringatan Allah, tetapi secara terus terang memberontak terhadap Allah. Pemberontakan mereka jelas memicu kemarahan Allah. Melalui hamba-Nya, Yeremia, Allah menyingkapkan dengan jelas apa yang akan dihadapi oleh bangsa Israel. Jika Israel tidak bertobat, mereka akan ditawan dan diangkut dalam pembuangan oleh kerajaan Babilonia (17, 19; bdk. 2 Raj. 24:12). Menjadi tawanan dalam pembuangan dilukiskan oleh Allah sebagai masa kegelapan dan kekelaman (16). Kegelapan dan kekelaman ini bisa dapat diartikan sebagai sebuah invasi dan penaklukan bangsa Babilonia atas Israel. Karena itu, Allah mengingatkan umat-Nya, ketika saat itu tiba maka semua kebanggaan mereka akan sirna seketika. Apa yang mereka miliki akan dirampas. Tanah mereka akan dikuasai bangsa lain. Semua orang Israel akan menjadi budak bangsa lain. Pada masa itu, teriakan minta tolong bangsa Israel dilukiskan oleh Allah seperti seorang perempuan yang diperkosa (22, 26). Inilah tragedi dari sebuah persundalan. Sebab itu, Allah mengutuki Israel karena ketidaksetiaan mereka (27). Jangan pernah berlaku tidak setia kepada Allah. Ketidaksetiaan akan berujung pada murka-Nya. Jika kita jatuh juga ke dalam dosa, bertobatlah, rendahkan diri, dan reformasi diri senantiasa di hadapan Allah. Dengan ini, pengampunan Allah akan turun dan pemulihan Allah akan mengubah hidup kita. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |