Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/09/18 |
|
Minggu, 18 September 2016 (Minggu ke-19 sesudah Pentakosta)
|
|
Tuhan selalu memberikan anugerah-Nya yang berlimpah. Ketika kebebalan umat Tuhan melampaui batas kesabaran-Nya, Ia mencabut anugerah-Nya. Untungnya, murka Tuhan bersifat sementara, dan Ia pun kembali melimpahkan anugerah yang lebih besar ke atas umat-Nya. Tuhan bukan saja membawa umat-Nya keluar dari perbudakan Mesir, namun juga membawa mereka masuk ke Tanah Perjanjian dan membagikan tanah pusaka kepada dua belas suku Israel (55). Kenyataannya, bangsa Israel selalu mencobai dan memberontak kepada Allah. Mereka murtad, berkhianat, dan menyakiti hati Allah dengan bukit-bukit pengurbanan serta patung-patung berhala (56-58). Bangkitlah kegemasan Tuhan dan Ia membuang kemah-Nya di Silo (60) dengan menghukum umat-Nya (61-64). Silo merupakan tempat di mana Kemah Suci diletakkan pada masa Yosua (Yos. 18:1) dan hakim-hakim (Hak. 18:30). Pada masa imam Eli, Tuhan membiarkan Tabut-Nya dirampas orang Filistin. Ketika Tabut Tuhan dibawa ke Israel, ternyata Tabut tersebut tidak dikembalikan ke Silo melainkan diletakkan di Kiryat-Yearim (1Sam. 7:1-2). Ini membuktikan Tuhan menolak Silo (Mzm. 78:60). Yeremia 7:12-15 menunjukkan bahwa Kemah Pertemuan di Silo dihancurkan Tuhan. Di kemudian hari, Daud membawa Tabut Perjanjian dari Kiryat-Yearim ke Yerusalem (2Sam. 6). Saat murka Tuhan mereda, Ia menyatakan belas kasihan kepada umat-Nya (67-68). Bukan berarti Tuhan menolak Efraim serta suku-suku Utara dan hanya memilih suku Yehuda. Ia mau menyatakan bahwa diri-Nya menolak Silo dan memilih tinggal di Gunung Sion, Yehuda. Di sini kita melihat bahwa dalam murka-Nya yang dahsyat, Tuhan rela membuang tempat kudus-Nya. Namun, murka Tuhan hanya sesaat. Ia memberikan anugerah lebih besar dengan memilih Sion dan mendirikan Bait Allah di sana. Puji Tuhan bahwa "sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati" (Mzm. 30:6). Betapa ajaibnya Allah yang kita sembah. [IT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |