Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/09/18 |
|
Jumat, 18 September 2020 (Minggu ke-15 sesudah Pentakosta)
|
|
Dalam konteks perkawinan, ketidaksetiaan terhadap pasangan selalu membawa luka batin dan kenangan pahit karena kepercayaan salah satu pasangan telah dikhianati. Itu sebabnya dosa ketidaksetiaan tidak pernah memberikan kebahagiaan dan kedamaian dalam sebuah relasi. Ketidaksetiaan kepada Tuhan bukan hanya mengakibatkan hilangnya kebahagiaan dan kedamaian sejati, tetapi juga membawa penghukuman dan penderitaan. Hal ini terjadi pada bangsa Israel. Mereka bukan hanya tidak taat kepada perintah Tuhan, mereka juga berpaling kepada penyembahan berhala. Bahkan, mereka membunuh anak-anak mereka sebagai kurban persembahan berhala (34-38). Berkali-kali Tuhan memaafkan, tetapi pertobatan mereka hanyalah sementara. Mereka kembali tidak setia kepada Tuhan dan hidup dalam dosa. Tidak mengherankan jika Tuhan jijik terhadap mereka. Ia marah dan menghukum mereka (40-42). Namun, sungguh besar kasih setia Tuhan kepada umat-Nya sehingga ketika mereka berseru kepada-Nya, Ia tetap mendengar. Saat umat-Nya kembali kepada-Nya, Ia mau menerima mereka. Ketika mereka berseru karena menderita akibat dosa yang mereka perbuat, Tuhan masih mau mengampuni dan menyelamatkan mereka. Apakah sekarang hidup kita mulai menyimpang dari firman Tuhan? Apakah hidup kita mulai tidak setia kepada Tuhan? Mungkin hari ini kita lebih berfokus mengejar kekayaan atau gelar. Mungkin hari ini kita sibuk mengejar jabatan atau berfokus kepada seseorang yang ingin kita jadikan pasangan hidup. Semua itu tidak salah. Tetapi, jika hal itu menjadi fokus utama sehingga kita menomorduakan Tuhan, bahkan meninggalkan Tuhan, maka sesungguhnya kita sudah jatuh dalam dosa ketidaksetiaan. Marilah kita belajar mengutamakan Tuhan di atas segalanya. Apabila selama ini kita tidak setia kepada Tuhan, marilah datang kepada-Nya dan memohon ampun. Ia akan mengampuni dan menerima kita kembali bila kita sungguh-sungguh bertobat karena besar kasih setia-Nya. [STG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |