Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/09/19 |
|
Rabu, 19 September 2007
|
|
Judul: Kedaulatan Tuhan Orang biasanya mengagumi kedaulatan Tuhan ketika menyaksikan keajaiban-Nya. Bagi Paulus, kedaulatan Tuhan bukan hanya berarti bahwa Tuhan campur tangan secara adikodrati, melainkan bahwa Ia berkarya juga secara kodrati melalui manusia. Maka kedaulatan Allah bukan merupakan alasan bagi manusia untuk berdiam diri. Di dalam kondisi yang kritis saat itu, kehadiran awak kapal sangat diperlukan. Sebab itu Paulus meminta kepada perwira dan prajuritnya supaya menahan para awak kapal agar tidak kabur dan menghindar dari tanggung jawab (31-32). Keamanan para penumpang juga melibatkan upaya mereka sendiri, misalnya dengan makan, meringankan muatan kapal, berupaya agar kapal dapat sampai ke pantai, berenang atau mengapung dengan papan untuk sampai ke pantai (33-44). Kedaulatan Tuhan memang bukan alasan bagi manusia untuk tidak berusaha, tetapi jaminan bahwa usaha manusia di dalam Tuhan tidak sia-sia. Paulus sendiri tidak mengharapkan mukjizat, ia juga tidak pernah memintanya. Bila Tuhan menemui dia melalui malaikat-Nya (23-24), itulah inisiatif Tuhan sebagai bagian dari penggenapan rencana-Nya. Tujuannya adalah menyelamatkan Paulus dan penumpang kapal lainnya. Jadi kedaulatan Tuhan berkaitan dengan penggenapan kehendak-Nya. Kita bisa melihat bahwa untuk kepentingan Injillah maka Paulus dan penumpang lainnya selamat. Paulus selamat agar ia dapat pergi ke Roma dan mewartakan Injil di sana. Para penumpang selamat agar mereka mengalami kuasa Injil yang menyelamatkan orang berdosa, seperti mereka telah diselamatkan saat itu. Mari kita simak ulang perjalanan hidup kita. Bila segala sesuatunya telah terjadi dan berjalan hingga saat ini, semua itu tidak lepas dari campur tangan Tuhan yang berdaulat. Namun ingat juga, bahwa semua itu terjadi bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri. Melalui Anda, orang lain dapat mengetahui dan merasakan sendiri kedaulatan Tuhan di dalam hidupnya. Sampaikan kesaksian Anda pada mereka!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |