Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/09/19 |
|
Minggu, 19 September 2010
|
|
Judul: Hanya perlu bersyukur Daud jelas ditolak ketika ingin mendirikan rumah bagi Tuhan. Tuhan lebih memilih anaknya, Salomo, untuk mewujudkan kerinduan Daud tersebut. Akan tetapi Daud tidak kecewa. Ia merespons jawaban Tuhan dengan doa, "Siapakah aku ini, ya Tuhan Allah?" Daud sadar sepenuhnya bahwa, sekalipun dirinya adalah seorang raja, tetapi ia tidak memiliki kewenangan apa pun untuk mengatur Tuhan. Dalam doa, Daud mengakui bahwa Tuhan lebih mengenal siapa dirinya. Bahkan Tuhan telah merancang hal yang sangat baik bagi masa depan Daud dan keluarganya. Meskipun pada mulanya Daudlah yang ingin merancang sesuatu bagi Tuhan, tetapi kini ia menyadari bahwa rencana Tuhan bagi dirinya jauh lebih indah dan sempurna dibandingkan dengan apa yang dia rancang bagi Tuhan (28). Karena itu Daud tidak lagi mempertahankan keinginannya. Ia memilih menantikan pemenuhan janji Tuhan digenapi dalam hidup pribadi dan keturunannya (25). Tentu banyak di antara kita yang ingin mengisi hidup dengan melakukan banyak hal bagi Tuhan. Ada juga yang sibuk melayani Tuhan di berbagai tempat karena kerinduan memuliakan nama-Nya. Namun ingatlah, bukan hanya kita yang ingin melakukan sesuatu bagi Tuhan, Tuhan pun punya kerinduan yang lebih besar untuk berkarya bagi kita dan di dalam hidup kita. Maka bukalah diri kita seluas-luasnya bagi Tuhan, agar kuasa dan kasih-Nya nyata di dalam kita.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |