Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/09/20 |
|
Selasa, 20 September 2011
|
|
Judul: Jangan berzina! Kita dapat melihat bahwa dalam dunia kuno ada dua kelas wanita yang berbahaya: wanita sundal dan istri yang berselingkuh. Melakukan hubungan dengan salah seorang dari mereka jelas salah, walaupun ada perbedaan di antara keduanya. Akibat berhubungan dengan istri orang lain jauh lebih berbahaya (26). Jika hubungan dengan wanita sundal akan menghabiskan harta, hubungan dengan isteri orang lain akan menghilangkan nyawa (bnd. 34-35). Tidak mungkin hubungan itu dirahasiakan. Sama mustahilnya dengan membawa api dalam gelembung baju, tetapi bajunya tidak boleh terbakar (27). Atau berjalan di atas bara api tanpa mengalami kaki hangus (28). Bila orang mencuri dan ketahuan, ia harus membayar kembali tujuh kali lipat, yaitu seluruh denda yang dibebankan (30-31). Begitulah orang yang menghampiri istri orang, pasti ketahuan dan dihukum. Orang yang berzina tidak perlu dikasihani karena tidak berakal budi dan merusak diri (32). Ketika hubungan dengan isteri orang ketahuan, seseorang bukan saja akan mendapat cemooh dan malu (33), tetapi jauh lebih parah dari itu ia akan mendapat hukuman mati. Suami yang cemburu tidak akan bersedia menerima tebusan untuk menggantikan nyawa pasangan yang berselingkuh, dan karenanya kematian yang akan menjadi hukuman (34-35). Walau sekarang pezina tidak dihukum mati, tetapi mari sadari bahwa perzinaan melanggar perintah Allah dan berakibat mengerikan. Melakukan perzinahan dengan wanita sundal merupakan dosa besar dan merusak keluarga sendiri. Namun melakukan perzinaan dengan isteri orang lebih parah lagi karena merusak dua keluarga. Keduanya harus dihindari dengan segala cara. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |