Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/09/20 |
|
Sabtu, 20 September 2014
|
|
Judul: Urusan dosa tidaklah sederhana Masa pelayanan nabi Yeremia sendiri sebenarnya terpisah dua periode dari masa pemerintahan Manasye. Manasye memerintah 55 tahun dilanjutkan anaknya, Amon selama 2 tahun lalu dilanjutkan cucunya, Yosia yang memproklamasikan tobat nasional dan melakukan reformasi besar bagi kerohanian bangsa Israel (2Taw. 34:8-35:19). Pada masa pemerintahan Raja Yosia-lah Yeremia pertama kali dipanggil Tuhan (Yer. 1:2). Murka Tuhan yang begitu membara dalam ayat-ayat yang kita baca hari ini mungkin membuat kita mengira bahwa kejahatan tengah dilakukan oleh Raja Manasye. Namun, ia telah lama mangkat, bahkan cucunya telah melakukan reformasi besar-besaran. Tidakkah itu cukup? Rupanya tidak. Kerusakan moral yang dipromosikan Manasye tampaknya begitu mendarah-daging sehingga reformasi Yosia pun tak cukup meredakan murka Tuhan. Urusan dosa tidak sesederhana urusan utang-piutang yang cukup dicari selisihnya untuk menemukan jumlah yang harus dibayar. Kita bersyukur bahwa Ia yang lebih besar dari Musa (Yer. 15:1; Ibr. 3:1-6) sekarang ada di Surga menjadi pengantara kita (Ibr. 7:25), sehingga kita tidak perlu lagi dihantui dosa-dosa kita. Begitu dosa melilit hidup kita, campur tangan Kristus bisa melepaskan kita dari jeratnya. Memang kita pernah menolak Dia dan menempatkan diri sebagai musuh-Nya. Namun Kristus telah menyerahkan hidup-Nya untuk kita dan tak ada apa pun di dunia ini yang dapat mengambil kita kembali dari dekapan kasih-Nya (bdk. Yoh. 10:14-16) bila Dia menjadi Pemimpin hidup kita. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |