Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/09/21 |
|
Senin, 21 September 2020 (Minggu ke-16 sesudah Pentakosta)
|
|
Bagi orang yang bekerja di laut, kemungkinan besar mereka pernah mengalami serangan ombak dan badai. Saat itulah mereka melihat dahsyatnya pekerjaan dan perbuatan-Nya yang ajaib. Dengan perantaraan angin badai itulah, Tuhan membuat gelombang besar (23-25). Dalam serangan gelombang badai itu, mereka seolah-olah dilemparkan ke atas dan ke bawah, seakan-akan mereka akan ditenggelamkan ke dasar samudra. Dalam kengerian seperti itu, hati mereka menciut dan menjadi takut karena celaka (26). Laut yang begitu luas dan tenang, sebagai anugerah Tuhan, ternyata menyimpan kekuatan dahsyat yang tidak dapat dilawan manusia. Seakan-akan di balik anugerah alam itu tersimpan kekuatan besar yang dapat menimbulkan bencana bagi hidup manusia. Ketika berhadapan dengan kekuatan alam seperti ini, manusia tidak mampu berbuat apa-apa untuk menyelamatkan diri. Jalan satu-satunya adalah memohon pertolongan Tuhan (28). Demikian pula dalam kehidupan sehari-hari setiap orang percaya; jika kita berseru kepada Tuhan, maka kita dapat dilepaskan dari kesesakan dan kecemasan. Dia akan membuat badai kehidupan itu reda. Hanya Dialah yang mampu menyelamatkan kita dari kekuatan alam yang dahsyat maupun dari setiap persoalan hidup yang kita hadapi. Dia tidak pernah meninggalkan kita jika kita berserah dan meminta pertolongan kepada-Nya. Dia akan menuntun umat-Nya menemukan jalan keluar dari kesulitan, dan hal itu membawa kita pada kelegaan. Saat itulah kita bersukacita dan bersyukur atas kasih setia dan kemahakuasaan-Nya. Rasa syukur ini kita wujudkan dalam puji-pujian untuk meninggikan dan memuliakan Dia. Di sini kita belajar tidak take it for granted, atau memandang remeh segala persoalan sehari-hari dan beranggapan bahwa Tuhan secara otomatis akan menyelesaikan semua kesulitan kita. Tanpa menjaga kehidupan yang kudus dan berkenan, mustahil kita dapat mengatasi setiap tantangan dalam hidup. Karena itu, kita harus terus-menerus menggantungkan hidup pada Tuhan. [RMS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |