Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/09/22

Senin 22 September 2008

Ezra 10:1-44
Allah tetap setia

Judul: Jangan kompromi!
Pemimpin rohani dipanggil oleh Allah untuk menyatakan kebenaran Allah. Namun mengapa banyak pemimpin rohani yang takut atau ragu untuk menyatakan kebenaran? Bahkan ada juga yang tawar hati ketika menghadapi berbagai pergumulan. Bagaimana seharusnya persiapan seorang pemimpin rohani agar ia mampu dan layak memimpin?

Ezra adalah seorang pemimpin rohani yang baik. Ia teguh, berani, serta mampu bertindak tegas dalam menentang ketidakbenaran. Saat itu Ezra harus menghadapi umat Israel yang tidak setia pada Tuhan. Mereka menikahi wanita Kanaan yang tidak percaya Tuhan. Akibatnya umat Allah terbawa ke dalam penyembahan berhala. Meski berduka atas kenyataan itu, Ezra tidak putus asa. Ini terbukti melalui tindakannya yang dapat kita teladani. Ia menyerahkan segala persoalan dan pergumulan kepada Tuhan (ayat 1, 6). Ia berdoa, mewakili umat-Nya untuk mengakui dosa. Ia menangis dan sujud di depan Allah, bahkan berpuasa untuk memohon belas kasihan Allah atas umat-Nya. Sikap Ezra membawa dampak. Sekhanya dari bani Elam mengakui kesalahan mereka dan mengusulkan pertobatan dengan cara menceraikan wanita asing (ayat 3), serta berkomitmen untuk mendukung Ezra (ayat 4). Ezra menuntun umat-Nya sampai pada pertobatan (ayat 5-11). Ia memerintahkan supaya seluruh imam dan segenap orang Israel melakukan apa yang berkenan kepada Allah: memisahkan diri dari perkawinan dengan wanita asing yang menajiskan dan hidup kudus, menyenangkan hati Tuhan.

Keteguhan hati, keberanian, dan ketegasan seorang pemimpin rohani dalam menyatakan kehendak Allah adalah sikap yang memuliakan Allah. Sikap ini dapat memotivasi jemaat untuk mengalami pembaharuan hidup serta bertumbuh dewasa di dalam Dia. Kita perlu berdoa untuk para pemimpin rohani. Kiranya Tuhan menguatkan mereka untuk tegas bersikap meski menghadapi orang-orang yang kaya dan berkedudukan tinggi. Kita sendiri sebagai jemaat, hendaknya memiliki tegas dalam bersikap terhadap dosa.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org