Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/09/22 |
|
Minggu, 22 September 2013
|
|
Judul: Syukur dan nazarku Ungkapan syukur pemazmur di ayat 1 dan 2 "Aku mengasihi…" dan "aku akan berseru (menyerukan)…" merupakan respons terhadap pertolongan Tuhan. Tekad mengasihi dan proklamasi ini muncul karena pertolongan Tuhan. Pertolongan itu dirasakan justru pada saat mengalami derita dahyat (3). Tidak jelas bentuk penderitaannya. Yang jelas deraan tersebut membuat pemazmur putus asa (6, 10, 11). Namun, pertolongan Tuhan tidak terlambat. Saat pemazmur berseru, Tuhan menjawab bahkan memulihkan (9). Yang membuat pemazmur berani berseru memanggil nama Tuhan (4) ialah pengenalannya akan Tuhan dan karakter-Nya (5-7). Dari seruan yang terjawab itulah muncul seruan serupa (13, 17)! Seruan pemazmur ialah pernyataan tekadnya untuk membalas pertolongan Tuhan dengan proklamasi akan kebaikan-Nya di hadapan umat Tuhan dan dengan membayar nazar (14, 18). Apa isi nazar tersebut dan bagaimana pemazmur membayarnya memang tidak diungkapkan di sini. Namun, tekad pemazmur sudah bulat karena ia akan melakukannya di hadapan umat dan di hadapan Tuhan (19). Pertolongan Tuhan seperti apa yang baru-baru ini Anda alami? Disembuhkan dari penyakit berat? Keluar dari lilitan hutang? Rehabilitasi nama baik dari fitnahan keji? Rekonsiliasi dalam keluarga? Dst.? Seberapa jauh hal tersebut membangun iman Anda serta tekad Anda untuk lebih mengasihi Dia dan memproklamasikan kebaikan-Nya kepada orang lain? Pikirkan langkah konkret yang akan Anda lakukan hari ini, untuk menyaksikan kebaikan Tuhan kepada teman-teman Anda, keluarga Anda, gereja Anda! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |