Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/09/22 |
|
Kamis, 22 September 2016 (Minggu ke-19 sesudah Pentakosta)
|
|
Di tengah dunia yang serba canggih, tanpa sadar kita tidak lagi menganggap serius reputasi, kekudusan, kuasa, dan otoritas Tuhan dalam tindakan dan percakapan sehari-hari. Dalam nubuat Yehezkiel, kita dapat melihat bahwa Tuhan tidak mengizinkan kekudusan nama-Nya diremehkan oleh umat Israel maupun bangsa-bangsa asing. (7). Nama-Nya yang kudus bukanlah hanya sebuah sebutan semata, melainkan mewakili kuasa, otoritas, sifat, dan reputasi sebagai Pencipta alam semesta. Bagi mereka yang melecehkan kekudusan-Nya, Ia akan menjatuhkan hukuman yang mengerikan untuk menyatakan kemuliaan-Nya (8-13). Ia mengaumkan firman-Nya melawan mereka yang meremehkan otoritas-Nya (1); melumpuhkan tangan-tangan yang mencemarkan reputasi-Nya (2-3), merebahkan mereka yang menodai kekudusan-Nya (4), menghanguskan mereka yang tinggal aman tentram karena telah menajiskan nama-Nya (6). Semua ini dilakukan Tuhan agar bangsa-bangsa mengetahui bahwa nama Allah Israel kudus adanya dan tidak dapat dipermainkan oleh siapa pun dengan semena-mena (14-24). Di sini kita melihat bahwa Allah Israel adalah Pribadi yang setia terhadap ikatan perjanjian-Nya dengan leluhur Israel. Ikatan perjanjian itu mengharuskan Allah bukan saja menghukum, tetapi juga memulihkan kondisi moral dan rohani bangsa Israel yang telah bobrok. Dengan menundukkan bangsa-bangsa, umat Allah akan mengakui bahwa TUHAN adalah Allah yang penuh kasih setia (25-27). Ketika Israel dipulihkan, nama Allah akan ditinggikan di tengah-tengah umat-Nya. Bangsa Israel akan melihat wajah Allah bersinar atas mereka (28-29; bdk. Mzm. 80:20). Dalam dunia yang selalu bergolak, hanya wajah Allah yang dapat memberikan ketenangan. Ia setia pada perjanjian-Nya dan akan menyelamatkan serta melindungi kita. Adakah tindakan dan perkataan Anda menodai nama-Nya yang kudus? Biarlah kesadaran terhadap kekudusan nama Tuhan membakar segala kecemaran hati kita. [SH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |