Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/09/23 |
|
Sabtu, 23 September 2006
|
|
Judul: Hak imam Zaman sekarang orang berlomba mengadakan KKR seolah kebangunan rohani adalah tujuan akhir. Kebangunan rohani bukanlah tujuan akhir, tetapi awal dari hidup kudus yang ditandai dengan perubahan orientasi hidup dari berpusat pada diri sendiri menjadi berpusat pada Allah. Nehemia dengan keras menegakkan kembali pengudusan hari Sabat di tengah umat. Ia menantang para pedagang dan para pemuka negeri untuk menghormati dan menguduskan Sabat sebagai hari umat beribadah bersama (15-21). Iman yang hidup akan mencari ekspresi dalam ibadah dan secara khusus menguduskan Sabat sebagai hari perhentian umat dari semua beban dan kesibukan. Arti pengudusan hari Sabat adalah kita menghargai dan menikmati karya Tuhan dalam memelihara hidup kita. Kemudian Nehemia meminta pertanggungjawaban umat untuk kekudusan hidup secara pribadi. Ia menuntut umat untuk memisahkan diri dari pasangan yang tidak berasal dari bangsa Israel dan tidak lagi membiarkan perkawinan campur dengan bangsa kafir yang tidak mengenal Tuhan terjadi di antara umat (23-25). Nehemia mengingatkan bahwa nenek moyang mereka justru jatuh dalam penyembahan berhala karena perkawinan campur ini (26). Kebangunan rohani sejati mengantar kita pada kehidupan kudus dengan berjalan di dalam firman Tuhan. Kita menjadi sadar untuk menolak nilai-nilai dan paham-paham sekuler yang dianut dunia, seperti materialisme, konsumerisme, prinsip untung-rugi dalam memutuskan banyak hal, dll. Kebangunan rohani sejati membuat kita gelisah dan tidak betah dengan cara hidup berdosa yang dianut dunia. Kita tegas menolak perselingkuhan, perseteruan, iri dengki, keserakahan, dan macam-macam nafsu kedagingan (Gal. 5:19-21). Doakan: Terjadi kebangunan rohani yang menuju kekudusan hidup pribadi dan umat dengan berorientasi pada Allah yang menghasilkan buah Roh (Gal. 5:22-26).
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |