Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/09/24 |
|
Minggu, 24 September 2017 (Minggu ke-16 sesudah Pentakosta)
|
|
Mazmur 112 dapat dikategorikan sebagai mazmur kebijaksanaan. Ia melukiskan kebahagiaan yang dialami oleh orang benar. Kebahagiaan itu yang mendorong mereka untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan. Yang menarik dalam Mazmur 112 adalah perkataan "Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan" (1). Pada umumnya seseorang yang memiliki rasa takut sulit untuk berbahagia karena jiwanya tertekan dan tidak tenang. Pertanyaannya adalah apa yang dimaksud dengan berbahagia dan takut akan Tuhan? Apakah mungkin seseorang diliputi rasa takut dan pada saat yang sama dapat berbahagia? Bagaimana memahami keselarasan antara rasa takut dan bahagia? Pengertian "takut" dalam frasa tersebut tidak seperti perasaan takut terhadap sosok angker yang membuat jiwa tertekan dan tidak tenang. Dalam bahasa Ibrani istilah "takut akan Tuhan" lebih dipahami dalam pengertian rasa hormat atau kagum yang muncul ketika berjumpa dengan pribadi Allah yang hidup. Perjumpaan itu akan mengakibatkan perubahan dalam diri manusia, baik pribadinya maupun keluarganya. Sedangkan dalam ayat 2-10 dinyatakan bahwa meskipun orang benar itu diteror oleh orang jahat (8) dan oleh kabar buruk yang menerpanya (kecelakaan dan cemoohan, 7) namun hidup dan keluarganya diberkati Tuhan. Disebutkan pula bahwa rumah orang benar akan dipenuhi dengan harta dan kekayaan yang membuatnya mampu meneruskan perbuatan baik kepada orang miskin. Meskipun ia dan orang-orang yang dikasihinya dicurigai, diancam, dan tertimpa celaka, namun kasih karunia Tuhan menyertainya. Karena itu, apa pun yang terjadi dalam hidupnya tidak akan menggoyahkan imannya kepada Allah. Ia akan semakin dihormati orang banyak, sedangkan orang fasik akan dihancurkan dan dibinasakan oleh Tuhan. Hiduplah takut akan Tuhan supaya hidup kita berbahagia. Kita bisa takut akan Tuhan jikalau kita hidup senantiasa mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Berdoalah agar hidup kita menjadi berkat. [MH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |