Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/09/26 |
|
Senin, 26 September 2022 (Minggu ke-16 sesudah Pentakosta)
|
|
Penglihatan Yohanes tentang gulungan kitab mirip dengan yang dialami Yehezkiel (lih. Yeh. 3:1-3); gulungan kitab itu dimakan dan manis rasanya di mulut (9). Penglihatan itu menggambarkan peran Yohanes yang menerima penglihatan Tuhan dan memberitakannya, sama seperti tradisi nabi-nabi PL. Pesan Tuhan itu ada dalam diri seorang nabi, dan keluar dari mulutnya (11). Penglihatan yang dibawa Yohanes menyediakan visi untuk menghadapi penderitaan yang dialami umat Kristen mula-mula. Yohanes melihat suatu peperangan kosmis di balik semua penderitaan itu, dan bahwa naga besar dan pelacur Babel (Why. 12, 13, 17), yang melambangkan kejahatan Imperium Romawi, akan dihancurkan pada akhirnya. Memang dalam masa hidup Yohanes sendiri, Kekaisaran Romawi terus hidup dan berjaya. Namun, nyatanya pada hari ini banyak orang Kristen terus menghidupi visi Yohanes dan mengambil bagian dalam kesaksian hidup umat yang sudah ditebus oleh Anak Domba, sementara jejak politik Kekaisaran Romawi sudah jadi reruntuhan puing-puing sejarah atau artefak museum. Memang Yohanes menyingkapkan penglihatan yang menembus realitas kehidupan sehari-hari. Yohanes meyakini adanya peperangan kosmis rohani yang sebenarnya selalu terjadi di latar belakang. Dengan cara ini Yohanes mengajukan pertanyaan: siapakah sebenarnya pemenang dan penguasa dalam hidup ini? Dari perspektif dunia, jelas si naga besar sudah menghancurkan para martir (saksi). Kekuasaan politik dan militer yang dipamerkan dan disembah oleh dunia sanggup membangkitkan kekaguman. Fakta bahwa naga besar dapat membunuh para martir tanpa ancaman hukuman pun, seolah-olah menjadi bukti final kedahsyatan monster yang bagai Tuhan itu. Bahkan, orang Kristen pun mungkin terpikat dengan sudut pandang ini. Namun, Yohanes menyajikan perspektif surgawi yang berbeda. Menjadi setia dan menjadi korban si monster bukanlah kekalahan, melainkan kemenangan melawan delusi propaganda si jahat. [IHM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |