Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/09/27 |
|
Kamis, 27 September 2007
|
|
Judul: Jangan sombong! Bani Amon dihakimi Allah karena telah merebut tanah milik Gad, salah satu suku Israel. Pada zaman itu berlaku anggapan, bila suatu bangsa berhasil menguasai teritorial musuh, itu disebabkan dewa bangsa itu berhasil mengalahkan dewa bangsa musuh. Maka Milkom, dewa bangsa Amon, dianggap berhasil menguasai tanah Gad (1)! Ini jelas mengundang murka Allah karena Dialah yang telah memberikan tanah itu kepada Gad! Murka Allah kemudian dinyatakan melalui nubuat yang disampaikan oleh Nabi Yeremia. Disebutkan bahwa perang dan kerusakan akan melanda Raba (2). Amon akan dibuang ke tanah asing. Milkom pun akan ikut dalam pembuangan itu (3). Bila sebelumnya Milkom kelihatan berjaya atas Israel, maka saat itu Allah Israel menunjukkan kejayaannya dan Milkom akan terbukti tidak memiliki kuasa apa pun! Amon juga dihakimi karena sombong sebab memiliki wilayah yang letak geografisnya menguntungkan bagi keamanannya. Itu sebabnya Amon menganggap bahwa tidak akan ada bangsa yang berani menyerang mereka (4). Kesombongan ini kemudian dibalas Tuhan dengan memakai bangsa lain sebagai alat untuk menghajar Amon (5). Kesombongan adalah rasa percaya diri berlebihan karena kemampuan yang dimiliki. Kesombongan dapat membuat manusia merasa berhak untuk menindas dan merampas hak orang lain. Orang yang sombong akan menerima hukuman Tuhan. Pada waktunya, Tuhan akan meminta pertanggungjawaban atas perlakuan orang terhadap orang lainnya. Ingatlah bahwa kasih Allah kepada umat-Nya mencakup perhatian-Nya secara menyeluruh. Dia tidak akan membiarkan orang jahat berlaku seenaknya terhadap umat-Nya. Bagi kita, ini menjadi peringatan untuk tidak sombong dan merasa diri lebih tinggi dari orang lain hingga menindas mereka. Namun bagi kita yang menderita akibat perlakuan orang lain yang merasa diri lebih berkuasa, ingatlah bahwa ada saatnya Tuhan akan menyatakan kuasa-Nya atas dia!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |