Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/09/27 |
|
Senin, 27 September 2021 (Minggu ke-18 Sesudah Pentakosta)
|
|
Bagi orang yang hidup dalam kemunafikan, rumah ibadah merupakan tempat favorit untuk menyembunyikan dosa. Kebiasaan jahat ini telah dikenal sejak zaman Perjanjian Lama. Nabi Amos menyebut para pemimpin dan orang kaya di ibu kota Samaria sebagai "lembu-lembu Basan". Seperti lembu, mereka telah menjadi gemuk dan makmur di bawah pemerintahan Yerobeam II. Namun, semua kekayaan mereka diperoleh dengan memeras orang lemah dan menginjak orang miskin (1). Anehnya, mereka tampak paling rajin beribadah. Mereka menyembelih korban harian, membawa persepuluhan setiap tiga hari, belum termasuk korban syukur bulanan dan persembahan sukarela yang tidak rutin (4-5). Namun, itu semua merupakan bagian dari pencitraan publik. Dengan kesalehan palsu, mereka mengelabui manusia, dan berpikir dapat mengelabui Tuhan juga. Mereka membawa "upeti" karena berpikir Allah dapat disuap; dengan begitu, mereka menyangka dapat terhindar dari hukuman. Tetapi, Amos mengumumkan hukuman yang akan mereka terima. Tembok rumah dan kota mereka akan dihancurkan, mereka akan diangkut keluar dari Tanah Perjanjian. Seolah-olah Amos berkata, "Kalian mengira diri kalian cukup berbobot, tetapi Tuhan akan mengangkut kalian keluar seperti tidak berbobot sama sekali." Apakah kita mengenal orang-orang tertentu yang mencitrakan diri sebagai orang saleh, padahal hidupnya jauh dari Tuhan? Ataukah, mungkin orang itu adalah kita sendiri? Kita bersembunyi di balik citra kesalehan agamawi. Manusia melihat rupa, tetapi Tuhan melihat isi hati manusia. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Ia menimbang bukan berdasarkan perbuatan yang kelihatan, tetapi berdasarkan motif yang tidak kelihatan. Dan, Ia membenci segala usaha serta bentuk manipulasi. Waspadalah agar rumah Tuhan tidak dipakai menjadi tempat menyembunyikan kemunafikan kita. Jika di dalam murka-Nya dahulu, Yesus Kristus menyucikan Bait Suci, terlebih lagi kita, bait-Nya, akan disucikan-Nya. [PHM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |