Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/09/27 |
|
Jumat, 27 September 2024 (Minggu ke-18 sesudah Pentakosta)
|
|
Para pengikut Yohanes Pembaptis bukan orang tak beriman, mereka menerima baptisan Yohanes dan masuk ke dalam tradisi perjanjian pengampunan dosa yang dipahami kebanyakan orang Yahudi. Namun, iman tidak statis. Memang betul baptisan Yohanes ada dalam rencana Allah (3-4), namun karya Allah terus berlanjut. Ketika para murid dibaptis dalam nama Yesus, turunlah Roh Kudus atas mereka dan terjadilah kebangunan iman pada murid-murid di Efesus (5-6). Pengikut Yohanes Pembaptis tidaklah asing dengan karya Allah lewat Abraham, Ishak, dan Yakub. Kelompok Yahudi diaspora ini terus berkumpul di sinagoge dan tetap mendambakan karya Allah lewat keturunan Daud dalam kerajaan yang bukan berasal dari dunia ini. Realitas Kerajaan Allah telah digenapi dengan kedatangan Yesus, sehingga pelayanan Paulus kepada murid-murid Yohanes Pembaptis di Efesus ini mengukuhkan penghayatan iman mereka ke dalam cinta kasih Yesus. Gereja-gereja Protestan masa kini sering bertengkar satu dengan yang lain. Perdebatan zaman sekarang sering kali berpusat pada istilah "baptisan Roh Kudus" atau tentang "fenomena bahasa Roh", namun problem yang dihadapi Paulus dan gereja mula-mula sangat berbeda. Dalam kelompok Yahudi abad pertama juga ada berbagai kelompok aliran, tetapi Paulus secara konsisten mendorong pertumbuhan dan kebangunan iman dalam kasih Yesus. Melampaui tembok-tembok kelompok, suku, etnik, dan bangsa. Mungkinkah ini memang salah satu esensi penting dari iman dalam Kristus? Paulus sungguh-sungguh meyakini bahwa cinta kasih Yesus sangat berkuasa sehingga sanggup merangkul segala kelompok dan etnik, dan bukannya menjadi alat perpecahan di tangan para ahli agama. Suatu ironi bahwa berbagai perdebatan tentang bahasa Roh dan baptisan Roh Kudus justru jadi pemecah belah gereja dan bukan membangun iman dan menyembuhkan. Paulus sebaliknya, terus berjuang untuk pemulihan, bukan hanya fisik pribadi, melainkan iman dan kesatuan tubuh Kristus. [IHM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |