Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/09/28 |
|
Senin, 28 September 2020 (Minggu ke-17 sesudah Pentakosta)
|
|
Sebelum membicarakan orang rendah dan yang direndahkan, pemazmur terlebih dahulu memuji Tuhan sebagai Pribadi yang mahatinggi mengatasi segala bangsa dan penuh kemuliaan. Siapa pun yang memandang Allah akan selalu merasa kerdil (1-6). Penggambaran Tuhan yang mahatinggi dan manusia yang rendah bukan dimaksudkan supaya hamba-hamba-Nya diliputi kekaguman dan pemujaan. Sebaliknya, ini merupakan peringatan akan apa yang dapat dilakukan Tuhan dari takhta-Nya yang kudus. Dia dapat membolak-balikkan keadaan manusia. Bagi-Nya mengangkat derajat orang miskin dan hina bukanlah hal yang sulit. Ia juga dapat menghapus aib manusia dan menggantinya dengan kebanggaan dan sukacita. Tuhan tidak menutup mata bahwa umat yang beriman, setia beribadah, dan taat melakukan firman-Nya pun bisa hidup dalam kenyataan pahit. Ada banyak orang kehilangan anggota keluarganya yang terpandang sehingga mereka tidak lagi dipandang, bahkan ditinggalkan orang. Ada juga yang jatuh miskin karena menjadi korban kecurangan bisnis, ketidakadilan, maupun kepentingan para penguasa. Ada juga orang-orang yang direndahkan oleh sesamanya karena kondisi lahiriah yang tidak bisa ditolak (misalnya mandul). Pemazmur menguatkan bahwa Tuhan bukan saja memperhitungkan ibadah dan ketaatan kita, tetapi juga memperhatikan hidup kita sehari-hari. Marilah kita mengimani bahwa pengakuan akan Tuhan Yang Mahatinggi bukan sekadar ungkapan pemujaan, melainkan pengingat bahwa Dia sanggup mengangkat kita dari segala kerendahan, kehinaan, dan keterpurukan, bahkan kehancuran hidup. Tuhan menginginkan kita hidup sederajat dengan sesama sekalipun jalan hidup kita berbeda. Lihatlah Hana dan Maria yang ditinggikan Allah (lih. 1Sam. 2:1-10 dan Luk. 1:46-55). Ada kalanya Allah meninggikan kita melalui peristiwa-peristiwa ajaib karena itu marilah kita sadari dan kita akui bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. [CCT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |