Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/09/30 |
|
Minggu, 30 September 2007
|
|
Judul: Jangan ulangi kesalahan yang sama! Meski memakai tangan manusia (37), sesungguhnya Allah yang berdaulat atas semua kehancuran yang akan menimpa bangsa-bangsa yang disebutkan dalam nubuat Yeremia. Ini ditekankan dalam pemberitahuan bahwa Tuhan akan menempatkan takhta-Nya di Elam (38). Orang Elam terkenal sebagai pemanah ulung (Yes. 22:6). Maka busur dan anak panah adalah senjata andalan mereka. Namun Tuhan akan mematahkan kekuatan militer Elam, bagaikan musuh yang mematahkan busur seorang prajurit (35). Bayangkan seorang prajurit berperang tanpa senjata! Padahal para penyerbu akan mengepung Elam dari segala penjuru (36). Peperangan itulah yang akan dipakai Allah untuk menghancurkan Elam dalam peperangan! Melalui peperangan itu, Allah akan menunjukkan kedaulatan-Nya atas Elam dan akan meruntuhkan para penguasa yang sedang memerintah (38, band. Yer. 1:15). Meski demikian kehancuran Elam tidak untuk selamanya. Akan ada waktunya Elam dipulihkan (39). Sebenarnya secara geografis, letak Elam tidak berdekatan dengan tempat tinggal umat Tuhan. Akan tetapi, mungkin saja telah terjadi permusuhan antara Elam dan Israel. Mungkin juga penyerangan yang dilakukan atas salah satu raja Elam pada keluarga Abraham (Lot, Kej. 14:1-16), cukup menjadi alasan bagi Allah untuk menjatuhkan hukuman atas mereka (lih. Kej. 12:3). Satu persatu bangsa-bangsa itu diruntuhkan Tuhan dengan berbagai alasan. Ada yang karena gagal memahami kedaulatan Allah dan tidak tunduk pada-Nya sebagai Penguasa alam semesta. Ada juga yang karena permusuhan dengan umat Allah dan kebrutalan terhadap sesama manusia. Kiranya kita tidak mengulangi kesalahan yang sama, seperti yang dilakukan bangsa-bangsa itu. Tunduklah di bawah kedaulatan-Nya dan hiduplah berdasarkan pengakuan bahwa Tuhanlah yang memiliki hidup kita dan berkuasa atasnya. Sikap kita terhadap sesama kiranya juga menunjukkan pengakuan akan kedaulatan Tuhan itu.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |