Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/09/30 |
|
Sabtu, 30 September 2017 (Minggu ke-16 sesudah Pentakosta)
|
|
Mungkin Anda pernah mendengar seseorang mengatakan bahwa ia akan berhenti berdoa bagi pemerintah karena kebanyakan dari mereka hidupnya tidak takut akan Tuhan. Benarkah asumsi dan sikap seperti itu? Pada masa awal pembuangan, firman Tuhan datang kepada nabi Yeremia untuk menyampaikan pesan kepada para pemimpin umat yang telah diangkut ke Babel: "Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu (Yer. 29:7)." Pesan ini menunjukkan bahwa Tuhan dapat memakai penguasa, sekalipun ia bukan orang yang takut kepada Tuhan, untuk memberkati umat-Nya. Karena itu, umat harus mendoakan dan mendukung pemerintah dalam melaksanakan kebenaran dan keadilan Allah di dunia. Inilah yang dilakukan oleh Mordekhai. Dalam Ester 3:2, tampaknya Mordekhai adalah salah satu pegawai raja yang bertugas di pintu gerbang istana, sama seperti Bigtan dan Teresy. Ketika Mordekhai mengetahui rencana pembunuhan raja, ia langsung memberitahukan Ratu Ester sehingga rencana itu dapat digagalkan. Tidak diketahui dengan pasti bagaimana Mordekhai bisa mengetahui rencana jahat tersebut. Ada yang menduga bahwa Bigtan dan Teresy mengajaknya dalam rencana mereka, atau secara "kebetulan" ia mendengar pembicaraan mereka. Anehnya, Ahasyweros yang mengetahui jasa besar Mordekhai (22, 23) tidak memberikan penghargaan apa pun. Mordekhai sendiri tidak minta penghargaan karena ia melakukannya demi menaati Firman, bukan untuk mendapatkan hadiah. Dalam hal ini kita melihat bagaimana Tuhan memakai penundaan Ahasyweros memberikan penghargaan kepada Mordekhai sebagai alat bagi-Nya untuk membinasakan musuh Israel, yaitu Haman (6:1-7:10). Bagaimana dengan kehidupan kita, apakah yang kita cari adalah berkat Allah belaka, atau sebaliknya kita bersedia dipakai Allah menjadi saluran berkat untuk orang lain. [BS] Baca Gali Alkitab 5 Hidup di negeri orang lain belum tentu menyenangkan, apalagi hidup sebagai bangsa yang terjajah. Suka atau tidak suka, kenyataan itu harus diterima dengan lapang dada. Namun yang lebih penting adalah bagaimana dapat menjadi berkat di tengah-tengah bangsa lain supaya kehendak Allah terwujud satu per satu dalam kehidupan anak-anak Tuhan. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |