Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/10/01 |
|
Senin, 1 Oktober 2007
|
|
Judul: Berdaulat dan adil Berita yang disampaikan Yeremia berfokus pada kedaulatan Tuhan dalam memakai Babel untuk menghukum Yehuda, karena kejahatannya yang melampaui takaran. Sepanjang pasal-pasal yang telah bergulir, kita melihat keperkasaan Babel dalam melibas bangsa-bangsa lain termasuk Yehuda. Dalam pasal 46-49, oleh kehendak Tuhan, tidak ada bangsa yang dapat luput dari tangan Babel. Namun pasal 50-51 memuat penghukuman Tuhan atas Babel. Sebelumnya Babel dikenal dan ditakuti sebagai bangsa yang menyerbu dari utara serta telah menaklukkan Yehuda dan bangsa-bangsa lain (1:15, 6:22, 10:22). Sesudahnya Babel digilas oleh bangsa lain dari utara (50:2-3, 9-10). Sungguh ironis, negara adikuasa dan tak terkalahkan kemudian dilibas oleh musuh yang Tuhan bangkitkan. Ini terjadi karena Tuhan murka atas Babel yang telah merampok umat Tuhan (11-13). Tuhan memang memakai Babel untuk menghukum umat-Nya yang berdosa, tetapi tindakan Babel telah melampaui wewenang yang Tuhan berikan. Maka Tuhan menghancurkan Babel dengan bertitah pada musuh dari utara, "Atur barisanmu menyerang Babel dari segala pihak ..." (14). Itulah pembalasan Tuhan atas perbuatan Babel (15)! Babel hanya alat yang dipakai Tuhan untuk mencapai maksud-Nya. Bila alat itu bertindak melampaui yang seharusnya maka Tuhan sendiri yang akan menghajarnya. Bangsa kita mengalami krisis multidimensi yang berkepanjangan akibat salah urus. Orang-orang yang memiliki wewenang untuk mengurus negara ini telah bertindak melampaui wewenang yang mereka terima. Terjadilah egosentrisme yang melahirkan korupsi, manipulasi, dan berbagai penyimpangan wewenang lainnya. Meski Tuhan kelihatannya tidak bereaksi apa-apa terhadap semua itu, yakinlah bahwa ada masanya Tuhan bertindak dan menghakimi segala kesewenang-wenangan tersebut. Camkan: Menjadi alat Tuhan bukan semata-mata merupakan hak istimewa, melainkan sebuah tanggung jawab!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |