Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/10/01 |
|
Rabu 1 Oktober 2008
|
|
Judul: Penjaga umat Tuhan menguraikan tugas Yehezkiel dengan memakai ilustrasi seorang penjaga kota yang bertugas menyerukan siaga kepada penduduk kota tersebut bilamana musuh datang untuk menyerang (ayat 17). Seorang penjaga benteng harus waspada, tidak boleh lengah. Akan konyol bila penjaga kota berdiam diri tatkala musuh mendekat untuk menyerbu kota tersebut, dengan dalih jangan sampai penduduk panik atau jangan sampai mengganggu istirahat mereka. Kenyataannya banyak hamba Tuhan yang justru berlaku konyol. Mereka bukan menyerukan "bertobat!" ketika pedang Tuhan teracung atas umat-Nya yang berdosa, malah meninabobokan mereka dengan janji-janji berkat dan sejahtera. Jangan-jangan para hamba Tuhan seperti ini sebenarnya hamba-hamba uang. Mereka takut tidak dibayar apalagi sampai dipecat oleh jemaat kalau berkhotbah terlalu keras atau menyinggung perasaan jemaat. Tugas menjadi penjaga umat memang berat. Potensi untuk disalahmengerti umat besar. Namun kita harus ingat bahwa, tanggung jawab kita pertama-tama bukan kepada umat melainkan kepada Tuhan. Tuan kita adalah Tuhan, bukan jemaat, bukan pula diri kita sendiri. Juga kita harus menyadari bahwa teguran keras firman Tuhan atas dosa umat bertujuan penyelamatan, bukan pemusnahan. Oleh karena itu, mari, jangan korting kebenaran firman Tuhan dengan janji-janji manis yang palsu. Berita Injil yang menyelamatkan dimulai dengan berita Salib yang menentang dan menaklukkan dosa, baru kebangkitan-Nya yang memberi hidup baru dalam kasih!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |