Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/10/01 |
|
Sabtu, 1 Oktober 2022 (Minggu ke-16 sesudah Pentakosta)
|
|
Setan Merah (julukan untuk Manchester United, klub sepak bola profesional Inggris) mengalami kekalahan ketika melawan Liverpool dalam pertandingan Liga Inggris. Kekalahan "Setan Merah" mungkin terkesan dahsyat bagi sebagian orang, tetapi tidak lebih besar daripada kekalahan Iblis dalam bacaan kali ini. Melalui nyanyian kemenangan para martir di surga, Rasul Yohanes mengumandangkan tibanya kemenangan umat Allah dan kekalahan Iblis. Ada dua hal yang menonjol dalam nyanyian kemenangan para martir di surga. Pertama, penulis Wahyu mendengar adanya pengakuan dari surga bahwa Allah adalah Raja dan Penyelamat yang berkuasa menyelamatkan orang-orang percaya (10), dan pengakuan terhadap Yesus Kristus sebagai Raja Penyelamat yang dijanjikan (11). Yesuslah Penjamin keselamatan bagi orang beriman di hadapan Allah. Ia telah membungkam pendakwa melalui karya kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya ke surga sebagai raja yang dijanjikan. Kedua, peringatan kepada semua orang yang masih hidup dan berjuang di dunia bahwa si pendakwa mengalami kekalahan yang menyakitkan di surga dan dibuang ke bumi. Kita juga diingatkan selalu bahwa Iblis memiliki waktu kerja yang amat terbatas untuk membinasakan sebanyak mungkin orang di bumi. Bersukacita dan waspada adalah dua kata yang tepat bagi kita dalam menghadapi sepak terjang Iblis. Bersukacitalah karena kita sudah memiliki dasar atau landasan untuk menang. Waspadalah karena Iblis yang mengalami kekalahan yang menyakitkan di surga, kini memerangi kita di bumi. Yohanes memperlihatkan bahwa di dalam Kristus ada kemenangan melawan Iblis karena Allah menjamin keselamatan kita. Dia berkuasa memelihara, melindungi, dan menolong kita, sekarang dan kelak di dalam kekekalan. Iblis sudah dikalahkan dan kita adalah pemenang di dalam Kristus. Lalu, dalam hidup sehari-hari, apakah kita sudah sungguh-sungguh mengalami kemenangan iman? Tekunlah berdoa karena Iblis berusaha menghancurkan kita, jemaat Kristus di dunia! [EMR] Baca Gali Alkitab 5 Wahyu bukanlah catatan sejarah masa lampau ataupun gambaran kronologis masa depan. Wahyu memperlihatkan kedaulatan Allah atas dunia ini, atas sejarah, dan atas masa depan dari berbagai perspektif. Ada gambaran penderitaan yang akan dihadapi oleh umat Tuhan, namun ada juga sukacita yang akan dialami oleh umat-Nya yang setia sampai akhir. Iman dan ketaatan kita kepada Allah adalah dasar bagi kita bersukacita dalam penderitaan. Penderitaan karena iman adalah kemuliaan orang beriman, juga adalah cara dinyatakannya kemenangan Allah yang sejati. Ketika kita menjadi sama seperti kelemahan dan kematian yang pernah dialami Yesus, kita adalah bagian dari kemenangan dan kemuliaan-Nya. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |