Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/10/02 |
|
Rabu, 2 Oktober 2013
|
|
Judul: Dalam pemeliharaan Tuhan Sebagai janda, tak banyak kemungkinan yang terbuka bagi sang mertua dan menantunya untuk menghidupi diri mereka sendiri. Namun kedatangan mereka pas saat dimulainya panen jelai (Rut 1:22) seolah memperlihatkan dimulainya juga kehidupan baru mereka di tanah itu. Masa yang tepat itu bagai memperlihatkan providensi (pemeliharaan) Allah atas mereka. Mengapa? Karena ada aturan di dalam masyarakat Israel agar orang tidak memanen sampai habis (Im. 19:9), sebab sisanya adalah bagian orang miskin dan orang asing. Bahkan jika seorang pemilik ladang ketinggalan berkas jelai, ia dilarang untuk mengambilnya kembali (Ul. 24:19-23). Dengan bermodalkan aturan ini, Rut berinisiatif pergi memungut bulir jelai yang tersisa (2-3). Tanpa seorang pria dalam keluarga mereka, Rut merasa bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan mertuanya. Ladang yang dituju Rut ternyata milik Boas, keluarga Naomi dari pihak suaminya (1). Kehadiran Rut di ladang itu menarik perhatian Boas (5), yang ternyata sudah mendengar kisah Rut. Maka karena kasih Rut kepada mertuanya serta imannya kepada Allah Israel membuat Boas menaruh belas kasihan kepada Rut (11-12). Itulah sebabnya Rut mendapat perlakuan istimewa dari Boas (9, 14-16). Naomi yang mendengarkan laporan Rut lalu memuji Tuhan (20). Sungguh berbeda dengan Naomi yang sebelumnya berkata, "... Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku." "... Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku." (Rut 1:20-21). Ya, mulai saat itu Naomi akan menyaksikan bagaimana Allah membukakan kehendak-Nya satu persatu sehingga ia dapat melihat bagaimana segala sesuatu bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia (Rm. 8:28). Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |