Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/10/02 |
|
Jumat, 2 Oktober 2020 (Minggu ke-17 sesudah Pentakosta)
|
|
Kita mungkin berpikir, jika kita banyak melakukan aktivitas agama seperti berdoa, membaca firman, mengikuti PA, melayani, dan banyak memberi persembahan, pasti Tuhan akan senang dengan semua itu. Nas ini mengupas bahwa aktivitas agama yang baik tanpa diikuti perbuatan mengasihi sesama akan memuakkan Tuhan. Saking muaknya Tuhan terhadap umat-Nya, Ia memanggil mereka dengan sebutan manusia Sodom dan Gomora (10). Kemudian, Tuhan menyatakan kejemuan-Nya dengan segala korban yang dipersembahkan umat, juga meminta mereka untuk tidak datang ke Bait Suci-Nya dan tidak membawa persembahan yang baunya adalah kejijikan bagi-Nya. Bahkan, Tuhan menyatakan bahwa sekalipun mereka terus berdoa, Ia akan memalingkan muka-Nya. Alasannya adalah "tanganmu penuh dengan darah" (11-15). Karena itu, Tuhan meminta mereka untuk membersihkan diri, berhenti berbuat jahat, dan belajar berbuat baik (16-17a). Apa yang dimaksud dengan berbuat baik? Maksudnya adalah "Usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam, belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!" (17). Dengan demikian, ketika umat bertobat, dosa umat yang merah seperti kirmizi akan menjadi putih seperti salju (18). Menarik bahwa para nabi tidak mengecam umat karena kurang mempersembahkan kurban, kurang menghadiri perayaan, atau kurang berdoa, tetapi lebih berfokus pada bagaimana mereka memperlakukan sesama, terutama orang-orang lemah di antara mereka. Artinya, orang dengan iman sejati adalah orang yang bukan hanya aktivitas agamanya baik, melainkan juga yang mengasihi dan berbelas kasihan kepada sesamanya. Apakah kita sudah memperlakukan orang-orang di sekitar kita dengan baik? Bagaimana kita memperlakukan pegawai, asisten rumah tangga kita, atau tetangga kita yang membutuhkan pertolongan? Bagaimana kita memperlakukan orang-orang miskin yang kita temui di jalanan? Ternyata iman sejati tercermin dari bagaimana sikap kita terhadap orang lain dan bagaimana kita mengasihi sesama. [INT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |