Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/10/03 |
|
Selasa, 3 Oktober 2006
|
|
Judul: Menantikan belas kasih Tuhan Umat Kristen sejati pasti sering mengalami kebencian, penolakan, bahkan pelecehan dari dunia ini (4). Tentang ini kita tidak perlu merasa heran, karena jati diri Kristenlah yang menjadikan diri kita bulan-bulanan dunia ini. Kita adalah orang-orang yang mendapat belas kasihan Allah. Kita telah menerima pengampunan, dan penyelamatan dari Kristus melalui Roh Kudus. Oleh anugerah-Nya kita adalah anak-anak Allah, juga pelayan-pelayan-Nya. Di satu sisi jati diri ini membuat kita dibenci dunia, namun di sisi lain justru jati diri ini membuat kita berseru bersama pemazmur kepada Allah Bapa kita. Sama seperti pemazmur, di hadapan Allah kita seharusnya menyadari bahwa kita adalah pelayan-pelayan-Nya yang siap menaati dan menjalani segala kehendak-Nya. Tuhan adalah Raja orang percaya. Dia adalah Raja yang penuh belas kasih, yang memiliki kasih seperti Bapa yang mendengar keluh kesah anak-anak-Nya (2b-4). Bagaikan seorang hamba yang siap melakukan kehendak tuannya, dengan memperhatikan gerakan tuannya. Demikian juga kita perlu belajar peka akan isyarat Tuhan. Posisi hamba dan tuan ini terjadi dalam hubungan kebergantungan dan dalam ketaatan penuh seorang hamba terhadap tuannya, juga dalam kepastian perlindungan tuan kepada hamba-hambanya yang taat dan percaya penuh kepadanya. Kuasa dan belas kasih Bapa melampaui kebencian dunia ini terhadap Gereja dan umat Tuhan. Oleh karena itu, mari kita menjalani hidup ini dengan bergantung penuh kepada Dia. Allah berdaulat penuh atas segala sesuatu bahkan atas dunia berdosa ini. Mari dengan taat penuh kepada firman-Nya, kita melayani Dia, Tuan dari segala tuan, Raja dari segala raja, sebab dunia berdosa ini sudah ditaklukkan-Nya. Camkan: Hanya bagi orang-orang yang percaya dan taat kepada Allah, takhta-Nya adalah sumber perlindungan dan belas kasih. Dari himpitan dunia ini kita selalu dapat lari ke hadapan takhta kasih karunia itu.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |