Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/10/03 |
|
Minggu, 3 Oktober 2021 (Minggu ke-19 Sesudah Pentakosta)
|
|
Kenyamanan hidup sering kali mengurangi kewaspadaan kita. Kondisi itu membuat kita terbuai, dan akhirnya dapat membangkitkan kesombongan. Mungkin kondisi seperti ini juga yang dialami oleh bangsa Israel. Kemenangan yang diraih bangsa pilihan Tuhan ini bukannya membuat mereka makin rendah hati, melainkan sombong di hadapan Allah. Kerajaan yang terpecah tidak membuat bangsa Israel sadar akan keadaannya yang berdosa di hadapan Allah. Justru sebaliknya, mereka mulai terbuai dengan materi dan kekuasaan yang mereka miliki. Mereka menganggap bahwa tidak ada malapetaka yang akan menimpa mereka (3). Parahnya, mereka mengubah kebenaran bahwa kemenangan yang mereka raih adalah karena kekuatan mereka sendiri, bukan karena Allah (13). Allah, melalui Nabi Amos memperingatkan bahwa akan ada hukuman atas kesombongan mereka. Dengan tegas Allah berfirman bahwa umat-Nya-yang sedang menikmati masa keemasannya itu-akan menjadi bangsa buangan. Allah akan membangkitkan bangsa lain untuk menghukum mereka. Allah mengizinkan mereka mengalami penderitaan dan penindasan. Semua itu adalah hukuman Allah atas kecongkakan dan kedegilan hati mereka. Seperti bangsa Israel, terkadang kenyamanan hidup membuat kita lupa akan karya dan kuasa Allah dalam hidup kita. Kerap kali kita menjadikan Allah hanya sebagai penjamin kesuksesan hidup kita, tetapi kita tidak menjadikan-Nya Allah dalam hidup kita. Ada anggapan di dalam diri kita bahwa Allah akan terus memberkati kita dan tidak akan mendatangkan malapetaka dalam hidup kita. Waspadalah karena bisa saja ini menjadi awal dosa kita di hadapan Allah. Saat kita merasa bahwa hidup kita aman-aman saja-sekalipun kita tidak taat dan Allah tidak mungkin menghukum-saat itulah kita perlu waspada. Jangan sampai rasa aman dan tenteram kita mendatangkan hukuman dari Allah. Akui dosa dan kelemahan kita dengan rendah hati di hadapan Allah. Maka, kita akan merasakan damai sejahtera di dalam hidup kita. [MAR]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |