Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/10/04 |
|
Kamis, 4 Oktober 2007
|
|
Judul: Bukan tanpa maksud Dipakai sebagai alat Tuhan untuk tujuan kudus dan adil adalah kehormatan dan anugerah. Sebab itu, seharusnya kita memberi diri dalam ketaatan penuh agar rencana Allah digenapi melalui hidup dan pelayanan kita. Namun tak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan pelayanan bisa membuat orang menjadi sombong, seakan-akan keberhasilan itu terjadi karena kerja kerasnya dan bukan karena campur tangan Allah. Di sinilah kejatuhan dimulai! Babel, yang tidak mengindahkan kekudusan dan keadilan Tuhan, akan dihukum. Musuh dari utara akan dipakai Tuhan untuk melenyapkan Babel, bagai sekam yang ditampi dari antara gandum, hilang dibawa angin (2). Itulah pembalasan Allah atas sikap Babel terhadap Yehuda (5). Babel tadinya adalah piala emas yang memabukkan bangsa-bangsa dengan kekayaan dan kuasanya (7). Lalu Babel dipakai sebagai piala murka Allah untuk menghukum bangsa-bangsa yang jahat (20-23). Namun, pada gilirannya mereka harus dihukum juga karena kejahatan mereka (24). Hukuman itu dahsyat, sehingga Tuhan menyuruh umat melarikan diri agar terluput. Betapa baiknya Tuhan kepada umat-Nya. Meski untuk seketika lamanya, umat harus menjalani hukuman sebagai tindakan disiplin dari Tuhan, tetapi saat itu merupakan saat Tuhan menunjukkan kasih karunia-Nya kepada mereka. Nubuat penghukuman disampaikan Allah secara berulang-ulang melalui Nabi Yeremia. Tentu saja bukannya tanpa maksud. Babel pada waktu itu adalah negara adikuasa yang disegani. Banyak bangsa yang sudah ditaklukkan oleh Babel. Maka siapa sangka bahwa negara sekuat Babel bisa jatuh. Oleh karena itu, nubuat kejatuhan Babel perlu dinyatakan berulang kali untuk menegaskan kesungguhan Allah menghukum bangsa yang sudah bertindak kelewat batas itu. Kiranya hal ini meneguhkan semangat dan harapan kita yang sedang menantikan-nantikan janji Tuhan. Ingatlah Tuhan setia. Ia selalu menggenapi janji-Nya pada umat-Nya. Maka jangan putus berharap. Nantikanlah Tuhan!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |