Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/10/04 |
|
Jumat, 4 Oktober 2019 (Minggu ke-16 sesudah Pentakosta)
|
|
Yesus sedang berada di rumah salah satu pemimpin orang-orang Farisi pada hari Sabat. Yesus datang ke sana untuk makan. Rupanya, kehadiran Yesus diperhatikan oleh semua orang yang hadir. Seketika, perhatian itu terganggu saat ada seorang yang sakit busung berdiri di dekat-Nya. Melihat itu, Yesus bertanya, "Apakah boleh menyembuhkan orang pada hari Sabat?" (3). Orang banyak tersentak seketika. Tak seorang pun dari mereka yang berani menjawab. Dalam keheningan suasana, Yesus bangkit dan memegang orang sakit itu. Kemudian, Ia segera menyembuhkan sakit busung tersebut. Selain perikop ini, kisah Yesus menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat ada juga tercatat di dalam empat Injil (Mat. 12:9-14; Mrk. 3:1-6; Luk. 6:6-11, 13:10-17; Yoh. 5:1-18; Yoh. 9). Melihat fakta Alkitab ini, mungkin kita akan bertanya-tanya apa keunikan peristiwa yang dicatat dalam nas ini? Apa hal yang membedakan kisah versi nas ini dengan versi yang lain? Pertama, keunikannya ada pada tempat kejadian, yaitu di rumah salah seorang pemimpin orang-orang Farisi. Selama ini kita tahu bahwa orang Farisi kerap menentang karya penyembuhan Yesus yang dilakukan di hari Sabat. Kedua, Yesus memulai inisiatif untuk bertanya tentang boleh atau tidak menyembuhkan orang pada hari Sabat, bukan orang Farisi. Dalam kisah ini, semakin yakinlah kita akan otoritas dan perkataan Yesus, "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat" (Mat. 12:8; Mrk. 2:28; Luk. 6:5; Mrk. 2:27). Memahami dan mengerti kisah penyembuhan ini akan menggiring kita untuk menghormati Tuhan Yesus. Sebab dalam Dia, kita dituntun kembali pada tujuan Allah memberikan peraturan dan ketetapan-Nya, yaitu agar relasi kita dengan-Nya terpelihara. Karya penyembuhan Yesus pada hari Sabat telah menuntun manusia memasuki kerahiman dan cinta Allah. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap karya-Mu. Itu semua menuntun kami untuk memasuki lubuk hati Allah dan menerima anugerah-Mu. [TP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |