Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/10/04 |
|
Senin, 4 Oktober 2021 (Minggu ke-19 Sesudah Pentakosta)
|
|
Hukuman sering kali dianggap sebagai sebuah tindakan yang negatif dan kejam. Pada kenyataannya, hukuman atau sanksi diperlukan untuk mengembalikan seseorang kepada aturan atau ketetapan yang seharusnya. Allah memberikan sebuah penglihatan kepada Nabi Amos mengenai hukuman yang akan Ia turunkan atas umat-Nya. Ada dua penglihatan yang diberikan Allah kepada Nabi Amos. Pertama, Allah akan menurunkan kawanan belalang pada saat rumput mulai tumbuh. Kedua, Allah akan menurunkan api yang menghanguskan. Ketiga, Allahlah yang tengah memegang tali sipat. Saat diberi penglihatan pertama dan kedua, apa yang dilakukan Amos adalah langsung memohon pengampunan kepada Allah (2, 5). Di sini Amos tidak memohon sesuatu yang bertentangan dengan hati Allah. Sudah menjadi janji Allah bahwa Ia akan memberkati umat yang setia kepada-Nya dan menghukum mereka yang tidak taat kepada-Nya. Pada penglihatan yang ketiga, Allah tidak hanya memberikan penglihatan, tetapi juga menyatakan kehendak-Nya kepada Amos. Objek penglihatan kali ini adalah tali sipat. Alat ini digunakan untuk memastikan tegak lurusnya tembok, garis, atau apa pun. Melalui penglihatan ketiga ini, Allah menyatakan bahwa Ia akan menegakkan keadilan di tengah umat-Nya. Allah harus menegakkan keadilan-Nya agar umat-Nya bisa kembali kepada-Nya. Allah harus turun tangan menolong umat-Nya, meski harus melalui jalur yang menyakitkan bagi mereka. Sadar atau tidak, setiap kali kita jatuh dalam dosa, Allah terus berinisiatif membawa kita kembali kepada-Nya dengan berbagai cara. Berapa kali kita mengecewakan Allah? Sebanyak itu pula Allah akan membawa kita kembali kepada-Nya. Keadilan Allah bagi umat-Nya bukanlah sebuah kekejaman, melainkan kasih yang nyata. Ia ingin kita kembali menjadi umat yang kudus dan berkenan kepada-Nya. Karena itu, jadilah peka terhadap teguran Allah dan hiduplah sesuai standar yang ditetapkan-Nya. [MAR]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |