Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/10/04 |
|
Selasa, 4 Oktober 2022 (Minggu ke-17 sesudah Pentakosta)
|
|
Penampilan bisa menipu. Mungkin itu yang terlintas ketika Rasul Yohanes menyaksikan sosok binatang yang kedua. Meski menampilkan citra yang lembut seperti domba, binatang yang kedua tidak kalah represif dibanding yang pertama (11-12). Ia memaksa seluruh dunia untuk menyembah kerajaan anti-Kristus dan patungnya dengan ancaman hukuman mati (15). Ia juga mengusulkan sistem ekonomi baru berbasis "tanda" yang terintegrasi dengan tubuh manusia supaya semua manusia tunduk kepada kerajaan itu (16-17). Pencitraannya dikokohkan dengan kemampuannya dalam membuat "mukjizat" (13-14). Terkait kemunculan binatang yang kedua ini, Rasul Yohanes berpesan agar orang-orang percaya mencari hikmat Allah untuk mengenali "tanda" yang dipromosikannya (18). Harapannya, dengan mengenali tanda tersebut, kita dapat menghindar dari sosok binatang yang kedua dan tidak ikut-ikutan menerima tanda terkutuk itu. Masalahnya, sering kali kita menominasikan atau percaya kepada seseorang karena penampilan atau karismanya. Bangsa Israel, misalnya, menyukai Saul karena elok rupanya dan tinggi badannya (lih. 1Sam. 9:2). Bahkan, hamba Tuhan seperti Samuel hampir saja memilih Eliab, abang Daud, karena alasan yang sama (lih. 1Sam. 16:6-7). Tidak terhitung berapa banyak orang Kristen di sepanjang sejarah telah tertipu oleh nabi-nabi palsu. Apakah Anda pernah menjadi korban penipuan? Apakah seorang yang berpenampilan "Kristiani" telah merugikan Anda, mengajarkan doktrin yang salah, atau bahkan memanipulasi Anda? Kita semua rentan terhadap pencitraan dan penipuan. Mari kita akui kelemahan itu di hadapan Allah. Dan, mintalah hikmat kepada Dia, yang berkenan memberikannya dengan murah hati (lih. Yak. 1:5). Diperlukan hikmat ilahi untuk menghindari penipu dan nabi palsu. Betapa besar kasih Allah bagi umat-Nya. Ia berkenan menyingkapkan kesukaran-kesukaran yang akan kita hadapi di masa depan sejak ribuan tahun yang lalu. Setialah kepada Dia, sumber segala hikmat! [PHM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |