Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/10/06 |
|
Senin 6 Oktober 2008
|
|
Judul: Hukuman yang adil Berita penghukuman atas kota Yerusalem ini dibagi menjadi tiga bagian. Dua yang pertama (ayat 2-4, 5-9) menegaskan kesudahan yang tidak terelakkan akan menimpa kota tersebut, yaitu berupa bencana, malapetaka, dan huru-hara (ayat 5-7). Tuhan akan mencurahkan amarah-Nya karena perbuatan jahat mereka (ayat 3, 8). Ditutup dengan pernyataan bahwa Tuhan tidak lagi menyayangi mereka (ayat 4, 9). Berita ketiga dimulai dengan pernyataan akan hari Tuhan yang akan datang menimpa Yerusalem (ayat 10-12a). Hari Tuhan disebut juga sebagai hari kemurkaan-Nya (ayat 19). Kemurkaan Tuhan melanda mereka (ayat 13, 14), membuat kacau berbagai aspek kehidupan masyarakatnya. Keadaan ekonomi mereka akan tergoncang (ayat 12b-13). Ketakutan akan teror melanda mereka baik di dalam maupun di luar kota (ayat 14-18). Mereka akan menyadari kesia-siaan ibadah palsu mereka (ayat 19-24). Bahkan mereka akan ketakutan dan kebingungan karena ketidak-berdayaan para pemimpin mereka (ayat 25-27). Penghukuman Tuhan tidak berlebihan. Berulang kali disebutkan bahwa penghakiman Tuhan adalah selaras dengan perbuatan keji mereka (ayat 3, 4, 8, 9, 27). Apalagi belas kasih dan pengampunan-Nya jauh melampaui keberdosaan umat-Nya. Kita patut bersyukur pada Tuhan. Di balik ketegasan hati Tuhan untuk menghukum mereka, ada tujuan mengajar yaitu supaya mereka tahu bahwa Dialah TUHAN, Allah Perjanjian mereka (ayat 4, 9, 27). Tuhan tetap setia walaupun mereka tidak setia. Karena itu, bila kita sudah menyadari kasih setia-Nya yang dinyatakan lewat Kristus, jangan lagi kita tetap tidak setia!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |