Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/10/06

Sabtu, 6 Oktober 2012

Yosua 24:29-33
Janji yang tidak ditepati

Judul: Janji yang tidak ditepati
Dunia masa kini makin tidak menghargai janji. Manusia makin terbiasa dengan sikap mengabaikan janji. Janji pernikahan yang diingkari dengan perselingkuhan. Janji pejabat untuk bekerja dengan jujur diingkari dengan melakukan korupsi. Janji pelayanan diabaikan dengan mencari keuntungan. Bahkan janji untuk mengikut Tuhan diabaikan dengan menduakan-Nya. Sikap mengingkari janji itu bukan baru terjadi di masa kini, tetapi sudah terjadi dari zaman dulu kala.

Bagian akhir kitab Yosua mencatat kematian, penguburan Yosua dan Eleazar yang memimpin Israel memasuki Tanah Perjanjian, serta penguburan tulang-tulang Yusuf yang menjadi alat Tuhan memelihara umat-Nya. Ketiga tokoh itu dikuburkan di tanah pusaka mereka masing-masing. Yosua di Timnat-Serah, tulang-tulang Yusuf di tanah milik yang dibeli Yakub, dan Eleazar di bukit yang diberikan kepada Pinehas, anaknya, di pegunungan Efraim. Ketiga informasi itu menegaskan bahwa Tuhan setia dengan janji-Nya kepada umat-Nya. Mereka dikuburkan di tanah milik pusaka mereka dan bukan di tanah asing. Akan tetapi, bacaan ini juga memberikan catatan ironis bahwa orang Israel beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan para tua-tua yang mengenal segenap perbuatan TUHAN bagi orang Israel (31). Hal itu menggambarkan bahwa sesudah Yosua dan para tua-tua itu meninggal, orang Israel berubah setia dan menyembah ilah-ilah lain. Mereka lupa pada janji yang mereka ucapkan sebelumnya (25-28). Pengingkaran mereka pada janji itu membawa mereka pada kegagalan demi kegagalan.

Bacaan hari ini mengajarkan bahwa Tuhan setia pada janji-Nya. Seperti Dia membawa Yosua, Eleazar, dan tulang-tulang Yusuf ke tempat milik pusaka mereka, demikian juga Tuhan setia memelihara kita. Masalahnya adalah, apakah kita setia mengikuti-Nya? Setiap kita yang percaya dipanggil untuk setia mengikuti Dia. Kesetiaan itu diuji bukan ketika diucapkan, tetapi ketika dijalankan dalam kehidupan nyata. Biarlah kita bertekad tetap setia mengikut Tuhan sambil berpegang pada anugerah pengampunan-Nya yang berlimpah.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/10/06/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org