Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/10/07 |
|
Minggu, 7 Oktober 2018 (Minggu ke-20 sesudah Pentakosta)
|
|
Saat dalam kondisi terpuruk, kita bisa saja banyak menerima nasihat dari orang lain. Namun, hanya satu yang menjadi kekuatan bagi jiwa. Itu adalah uluran tangan yang terulur tepat pada waktunya. Bantuan itu adalah bukti dari cinta, kasih, dan kepedulian. Pertolongan kongkret melebihi ribuan wejangan dan kalimat ucapan penghiburan. Tuhan berbicara kepada Musa. Dia berfirman akan membebaskan umat Israel dari kerja paksa dan perbudakan Mesir dengan tangan-Nya yang kuat. Tuhan ingin Musa tahu bahwa tangan yang kuat itu adalah Allah Yang Mahakuasa, yang telah menampakkan diri kepada leluhurnya Abraham, Ishak, dan Yakub (2). Allah ingin kembali meneguhkan bahwa Dia bukan hanya pernah berjanji. Namun, Ia juga adalah Allah yang setia pada janji-Nya (3). Dialah Allah yang penuh dengan belas kasih (4). Allah ingin menyadarkan mereka bahwa tangan Tuhan mampu mengubah kehidupan. Orang Israel yang tadinya diperbudak akan menjadi bangsa merdeka (5-7). Saat tangan yang kuat sedang terulur apakah kita bersedia menyambut-Nya? Atau kita sibuk dengan berbagai keluhan hidup yang sering kali menyita perhatian? Bangsa Israel sibuk dengan keluhan kerja paksa yang mereka alami. Musa berkali-kali mengeluh mempertanyakan keberadaan dirinya yang tak layak sebagai pemimpin. Bagaimana dengan kita? Apa yang kita takutkan bila kita memiliki Allah yang Mahakuasa? Bukankah tangan-Nya yang kuat mampu membalikkan keadaan, dari yang buruk menjadi sesuatu yang manis? Allah hanya ingin mata kita tertuju pada-Nya. Telinga kita peka mendengar suara-Nya, sehingga kehadiran-Nya bisa dirasakan kembali. Allah sangat ingin kita mengenal-Nya. Allah tak akan pernah tinggal diam melihat kesengsaraan kita. Allah peduli dan ingin menolong kita. Doa: Tuhan, buatlah kami selalu menyadari penyertaan-Mu. Di balik penderitaan, didik kami percaya ada tangan-Mu yang kuat. Tangan yang selalu hadir untuk memberikan kami pertolongan, kekuatan, dan pengharapan. [SA]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |