Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/10/09 |
|
Selasa, 9 Oktober 2012
|
|
Judul: Pengharapan yang tidak berubah Yesaya menyampaikan pesan dari Tuhan untuk Israel yang sedang hidup tidak menentu, berada dalam perhambaan karena kekalahan dari musuh. Tuhan berpesan bahwa Ia menyayangi mereka dan telah memilih mereka untuk menerima kembali pemberian-Nya (1-2). Hal ini terjadi karena Israel telah bergumul dengan Allah sebagaimana pengalaman Yakub untuk meminta pertolongan dan berkat-Nya. Itu sebabnya Allah masih memberi kesempatan bagi umat pilihan-Nya ini untuk mendengar nubuat yang akan terjadi pada mereka, yaitu berakhirnya kesakitan, kegelisahan, kerja paksa, penindasan, dan kelaliman. Lalu bagaimana dengan mereka yang bukan umat-Nya, seperti Babel? Mereka yang berkuasa, kaya, kedudukan yang mapan, kota-kota besar yang mereka kuasai, dan perbuatan jahat mereka yang turun temurun, akan dilawan, dilenyapkan, dan dicabut hak kepemilikannya oleh Tuhan (22-23). Nubuat Yesaya itu digenapi saat kota Babel hancur sebagian oleh Sanherib pada tahun 689 SM dan hancur seluruhnya ketika Media-Persia menguasai Babel pada tahun 539 SM. Selayaknya kita yang percaya kepada Allah memiliki pengharapan kepada Allah yang penyayang. Walaupun kita sekarang masih bergumul seperti Yakub, tetapi kita tahu bahwa pilihan-Nya tidak berubah. Maka kita tetap berjalan dengan mata yang tertuju kepada Tuhan dan berharap penuh kepada-Nya apa pun yang terjadi. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |