Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/10/09 |
|
Kamis, 9 Oktober 2014
|
|
Judul: Buah ara yang baik dan yang jelek Penglihatan mengenai buah ara yang baik dan jelek ini didapat Yeremia setelah peristiwa pembuangan pertama yang dicatat dalam sejarah Israel (598/597 SM).Raja Yoyakhin meneruskan pemerintahan ayahnya, Yoyakim, yang memberontak kepada Babel. Nebukadnezar mengirimkan pasukan untuk mengepung Yerusalem dan akhirnya menawan Yoyakhin ke Babel. Kelak kita membaca Yoyakhin mendapat belas kasih Nebukadnezar sehingga bisa makan di hadapan sang raja. Buah ara yang baik melambangkan kaum buangan, termasuk Yoyakhin di Babel. Merekalah yang selamat dari pembantaian Nebukadnezar dan akan menerima kebaikan Tuhan karena bersedia menerima hukuman Tuhan atas dosa-dosa mereka. Tanah pembuangan akan menjadi tempat mereka bertobat, dimurnikan, dan akhirnya dipulihkan. Merekalah ‘sisa Israel’ yang akan dibangunkan kembali sebagai umat Tuhan, sesuai ikatan Perjanjian (Sinai)-Nya kepada nenek moyang mereka. Buah ara yang jelek melambangkan kaum sisa di Yerusalem, yang di bawah kepemimpinan Zedekia kelak memberontak terhadap Nebukadnezar, hingga mendatangkan penyerbuan terakhir Babel yang menghancurkan kota dan bait Allah. Zedekia sendiri ditawan oleh pasukan Babel. Merekalah yang menolak bertobat dengan menyerah pada cara Tuhan menghukum mereka. Akibatnya, mereka tidak mengalami pengampunan dan pemulihan. Penglihatan ini menjadi peringatan agar jangan coba-coba memberontak kepada Tuhan, kalau tidak mau dibinasakan. Tuhan memang memberi kesempatan kedua. Maka, bila Anda masih bermain-main dengan dosa, cepat bertobat sebelum hukuman lebih keras menimpa. Belum tentu ada kesempatan ketiga! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |