Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/10/11 |
|
Selasa, 11 Oktober 2016 (Minggu ke-22 sesudah Pentakosta)
|
|
Sering kali kita membayangkan murka Allah berbentuk api dari langit yang jatuh membakar bumi atau gempa besar yang menimpa dunia. Atau, kita berpikir bahwa murka Allah baru akan terlaksana pada akhir zaman. Pada bacaan hari ini, Paulus memperlihatkan bagaimana murka Allah itu sudah nyata di tengah manusia. Kata kunci untuk memahami perikop ini adalah "menggantikan" dan "menyerahkan". Ketika manusia menggantikan kemuliaan Allah yang kekal dengan gambaran yang fana (23), maka Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hatinya yang cemar (24). Saat manusia menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan melupakan Penciptanya (25), Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan (26-27). Jika manusia mengganti hormat mereka pada Allah dengan tidak mengakui-Nya (28), maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk sehingga mereka melakukan hal-hal yang menjijikan dan tidak pantas (29-31). Di sini terlihat Allah menyatakan murka-Nya, yakni dengan membiarkan manusia mengikuti keinginan hatinya dan mengizinkan dosa memperlihatkan sifat alaminya - menjerumuskan manusia ke dalam maut. Jika pada masa kini kita menyaksikan kejahatan merajalela, penyimpangan seksual makin marak, pembunuhan, kesombongan, dan pelbagai kebejatan lainnya, semua itu bukan karena Allah tidak peduli. Ia peduli dan berulang kali menyatakan kebenaran dan kasih-Nya kepada manusia. Namun, manusia terus-menerus menolak-Nya dan menindas kebenaran-Nya (18, 32). Konsekuensi logisnya adalah murka Allah turun atas manusia. Pertanyaannya, adakah hati kita gentar dan menyadari murka Allah yang sedemikian dahsyat atas umat manusia? Tetapi, syukur kepada Allah bahwa Ia telah menunjukkan kasih-Nya melalui pengorbanan Kristus sehingga orang yang percaya kepada-Nya akan dibenarkan-Nya dan diselamatkan dari murka-Nya (Rm. 5:8-9).[MFS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |