Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/10/11 |
|
Selasa, 11 Oktober 2022 (Minggu ke-18 sesudah Pentakosta)
|
|
Salah satu sistem pemerintahan di dunia adalah kerajaan, yang mana ada satu tokoh yang menjabat sebagai raja, penguasa yang berdaulat mutlak dalam kehidupan rakyatnya. Raja diharapkan dapat membawa kesejahteraan bagi rakyatnya. Syarat apa saja yang menjadikan satu tokoh memiliki kekuasaan yang berdaulat atas hidup kita? Jaminan apa yang dapat kita pegang dari kehidupan manusia yang terbatas? Wahyu pasal 17 memberikan penyataan mengenai keberadaan Allah sebagai Raja di atas segala raja (14), yang berarti Allah memiliki kekuasaan melebihi penguasa kerajaan dunia mana pun. Para penguasa kerajaan dunia dilukiskan mendapat kekuasaan mereka dari satu tokoh yang digambarkan dengan wujud pelacur besar yang membagi-bagikan kekuasaan kepada banyak raja (1-2, 8-13). Semarak sang pelacur besar ini akan menarik perhatian banyak orang, yaitu mereka yang terpikat kepada kebesaran dan kekuasaan duniawi (4-6, 15-18). Mereka akan menggunakan kekuatan dan kebesaran mereka untuk membunuh para pengikut Kristus (6). Akan tetapi, sekalipun memiliki banyak kemegahan, mereka tidak akan dapat mengalahkan kekuasaan Anak Domba Allah. Sejarah Kerajaan Allah berbicara tentang Allah sebagai satu-satunya Raja yang berkuasa, yang kebesaran-Nya tidak dapat dibandingkan ataupun ditandingi. Setiap manusia, sebagai ciptaan, dipanggil untuk menaati Allah, dan menjadikan Allah sebagai satu-satunya Raja yang tidak ada duanya. Dalam sepuluh hukum Tuhan, tercantum perintah untuk tidak menyembah ilah lain selain Allah (lih. Kel. 20:3). Iman kristiani mengakui keberadaan Allah yang hidup, yang berelasi dengan umat-Nya. Untuk dapat mengalami Allah, mereka perlu memberikan kehidupan mereka kepada Allah, mengakui keterbatasan dan ketidakmampuan mereka, serta menyerahkan masa depan kehidupan mereka ke dalam tangan Tuhan. Yesus Kristus yang adalah Raja di atas segala raja, Tuan di atas segala tuan, layak dimuliakan, disembah, dan tidak boleh diduakan! [IBS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |