Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/10/12 |
|
Rabu, 12 Oktober 2011
|
|
Judul: Kasih yang tak putus Kesan yang muncul di pasal 2 adalah seorang suami yang kasmaran kepada istrinya sehingga walaupun istrinya telah berkhianat, ia tetap mengasihinya. Kegeraman memang ada. Kemarahan pun nampak dengan kuat. Namun, hal itu tidak menenggelamkan cinta yang dimiliki sang suami kepada belahan hatinya. Itulah cinta Tuhan yang tak bersyarat. Melalui pasang-surut hubungan Hosea dan Gomer, kita melihat bahwa selama ada pelanggan yang bisa dipuaskan, Gomer memilih melacurkan dirinya (4). Hanya saat kehabisan rezeki ia tanpa malu dan tanpa tahu diri kembali mencari suaminya (6) tanpa menyadari bahwa segala hal baik yang ia alami dan kekayaan yang gunakan dalam hidupnya, bahkan saat melacurkan dirinya, datangnya dari suaminya, bukan dari para pelanggannya. Cinta Tuhan yang dahsyat dan mencengangkan itu nampak di ayat 13-22. Namun, sebelum cinta itu bisa kembali dialami Israel, ia perlu menyadari kebutuhannya yang terdalam. Ayat 8-12 menggambarkan upaya Tuhan membawa balik kesadaran Israel membutuhkan diri-Nya, yaitu dengan menghentikan semua berkat-Nya sehingga Israel merana. Tuhan pernah berlaku demikian kepada Israel di zaman para hakim (Hak. 10:6-16). Mereka disuruh mencari pertolongan pada para allah yang selama ini mereka sembah! Hanya saat mereka sadar betapa sia-sianya hidup mereka selama ini mengandalkan allah lain, dan bahwa di dalam Allahlah kasih dan sumber kepuasan hidup sejati ditemukan, mereka siap bertobat dan Allah siap menerima mereka kembali. Kitalah Gomer, yang berkhianat pada Hosea. Allah akan melakukan cara apa pun untuk membawa kita balik kepada-Nya.Kalau perlu kita dibuat babak belur agar kapok! Kalau itu belum terjadi pada kita marilah kita segera bertobat! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |