Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/10/13 |
|
Selasa, 13 Oktober 2020 (Minggu ke-19 sesudah Pentakosta)
|
|
Pernahkah saudara mendapat ancaman dan tekanan dari pihak yang lebih kuat? Biasanya hal seperti ini akan mendatangkan kepanikan, kegelisahan, bahkan ketakutan yang menguras tenaga dan pikiran. Bisa saja ini menyita fokus hidup kita. Hidup menjadi tidak produktif dan kita jadi meragukan keberadaan Tuhan. Kira-kira seperti itulah yang dialami Yehuda. Karena mereka selalu mengeraskan hati dan mengabaikan peringatan yang diberikan Tuhan, maka saat penghukuman pun tiba. Ancaman dari pihak musuh mulai menghampiri mereka. Rezin, raja Aram dan Pekah bin Remalya, raja Israel maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu (1). Yerusalem, yang merupakan kota kudus Tuhan dan menjadi tempat peribadatan mereka, berubah menjadi tempat yang mendatangkan ketakutan kepada Raja Ahas maupun rakyatnya (2). Dalam situasi seperti itu Tuhan menunjukkan kasih setia-Nya terhadap umat-Nya, yaitu dengan memberikan jaminan perlindungan kepada mereka. Melalui Yesaya, Tuhan menegaskan akan ancaman yang datang bahwa "Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi" (7). Namun, jaminan perlindungan Tuhan harus diikuti dengan sikap raja yang percaya kepada firman Tuhan, yang mengatakan: "Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut" (4). Dengan jaminan ini, diharapkan Raja Ahas dan segenap bangsa Yehuda berbalik kepada Tuhan dan sepenuhnya berlindung kepada Tuhan. Iman mereka kepada Tuhan membawa mereka kembali hidup dalam berkat Tuhan. Jaminan perlindungan Tuhan kepada umat pilihan merupakan bukti bahwa Tuhan mengasihi umat-Nya, sekalipun mereka memberontak. Tuhan tetap berpihak pada perjanjian-Nya. Bukti kasih setia Tuhan harus menjadi magnet yang membawa umat berbalik kepada-Nya. Mari kita merespons kasih Tuhan secara patut dengan hidup sesuai kehendak-Nya. Kasih Tuhan adalah jaminan bagi kita bahwa sekalipun ketika kita berada di tengah ancaman, kita aman dalam lindungan-Nya. [MAM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |