Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/10/14 |
|
Minggu, 14 Oktober 2007
|
|
Judul: Hikmat dalam berkata-kata Berbicara masalah integritas dalam hidup akan menyangkut banyak hal. Salah satu di antaranya adalah tentang ketidakjujuran yang terjadi dalam bidang perdagangan. Misalnya dengan menggunakan timbangan atau ukuran yang menyalahi standar; mempromosikan produk dengan membesar-besarkan kualitasnya, bahkan tidak jarang dengan menjelek-jelekkan produk lain yang menjadi saingan. Untuk sesaat, mungkin saja ketidakjujuran dapat memperkaya diri, tetapi cepat atau lambat akan berbalik dan berakibat menghancurkan (3, 6, 8). Yang lebih mengerikan adalah akibat yang akan diterima setelah hidup di dunia ini berlalu. Hasil kelicikan di dunia ini tidak berguna ketika orang harus menghadapi kematian. Kekayaan sebanyak apapun tidak akan dapat mencegah kematian (4). Semua hasrat orang akan terkubur bersama jasad yang membusuk (7). Disaat itu orang harus menghadap Tuhan untuk diadili sebab di mata Tuhan, semua bentuk ketidakjujuran adalah kekejian (1). Kata-kata bisa menjadi senjata, bisa juga menjadi peralatan yang dapat mempermudah pekerjaan. Kata-kata bisa dipakai untuk membina suatu hubungan baik. Ketidakjujuran dalam berkata-kata dapat berakibat fatal: membinasakan manusia (9) dan meruntuhkan suatu komunitas (11). Gosip, fitnah, tuduhan palsu, serta kata-kata yang keras dan kejam adalah contoh nyata yang terbukti sepanjang zaman telah banyak merusak relasi dalam keluarga, kerekanan kerja, bahkan gereja dan pelayanan. Lidah licik memang berpotensi memperdaya sesama, tetapi Tuhan yang mengenal hati akan membalas setiap kejahatan. Amsal mengajar kita bahwa kata-kata dan perbuatan memiliki kekuatan untuk menghancurkan atau membangun. Dan kata-kata kita akan tergantung pada hubungan kita dengan Allah. Hati kita akan memancar ke dalam kata-kata kita. Karena itu bersikap rendah hatilah di hadapan Tuhan (2) dan belajarlah pada-Nya. Niscaya Ia akan memenuhi hati dan kata-kata kita dengan hikmat dan kebenaran.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |