Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/10/14 |
|
Rabu, 14 Oktober 2020 (Minggu ke-19 sesudah Pentakosta)
|
|
Sebuah tanda atau rambu biasanya digunakan sebagai petunjuk arah bagi seseorang untuk mengarahkannya ke tujuan. Selama mengikuti tanda yang ada, dapat dipastikan bahwa siapa pun yang mengikutinya tidak akan tersesat. Kehadiran Mesias seharusnya bukan sesuatu yang mengejutkan bagi orang Israel karena mereka telah mendapat tanda atau petunjuk tentang hal itu. Tanda itu diberikan dengan jelas kepada mereka: "Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel" (14). Sebagai nubuat, tanda yang diberikan kepada Israel benar-benar menunjuk kepada Yesus Kristus yang akan datang dengan membawa perjanjian yang baru. Sekalipun Tuhan mempertegas tanda yang berkaitan dengan hari kedatangan-Nya, selalu terjadi penolakan dari pihak umat (17-25). Begitu pula bagi generasi selanjutnya dari umat Perjanjian Lama. Ternyata tanda yang diberikan tidak cukup untuk mengantarkan mereka kepada pengenalan akan Kristus kala nubuat itu digenapi. Ketika Yesus hadir, Ia kerap mendapat pertentangan dan penolakan dari bangsa itu. Mulai dari terkejutnya orang Israel ketika orang majus datang menanyakan di mana tempat Mesias dilahirkan (lih. Mat. 2:1-3), hingga sikap mereka yang kerap mencurigai dan mempertanyakan sumber kuasa dari mukjizat yang Yesus lakukan (lih. Mat. 13:54). Masih banyak lagi rangkaian penolakan yang Yesus alami dari orang Israel. Puncak penolakan terjadi ketika mereka menyeret Yesus ke kayu salib. Tuhan senantiasa memberi tanda dan petunjuk. Kita pun sudah diberi kemampuan untuk menangkap setiap tanda dari Tuhan, baik melalui firman-Nya maupun tanda-tanda alam yang terjadi seperti bencana, permusuhan antarbangsa, pandemi, pergeseran tatanan hidup, atau kesulitan ekonomi. Dengan memahami tanda-tanda itu, kita mampu melakukan kehendak-Nya pada zaman akhir ini sambil menantikan kedatangan-Nya untuk yang kedua kali. [MAM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |